Mantan Ketua DPR Setya Novanto memberikan keterangan kepasa wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/2). Setya Novanto diperiksa terkait dugaan tindak pidana pemufakatan jahat perkara PT Freeport Indonesia.

Jakarta, Aktual.com — Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto membantah telah memerintahkan seseorang untuk mengisi daftar hadir atas nama dirinya saat rapat paripurna dengan agenda RUU tabungan perumahan rakyat (Tapera), pada Selasa (23/2).

Hal itu menanggapi cuitan netizen yang mencibir tanda tangan palsu Novanto dalam daftar kehadiran rapat paripurna, padahal Novanto tidak terlihat dalam rapat dan sedang berada di luar kota.

Saat dikonfirmasi, Novanto mengaku tidak tahu menahu soal adanya tanda tangan pada daftar hadir di kolom namaya.

“Saya ke Manado (Selasa). Jadi saya tidak tahu. Pasti ada orang yang sengaja itu. Saya tidak mengerti yang tanda tangan siapa, ini ada yang sengaja,” kata Novanto saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (25/2).

Novanto pun menyakini bahwa tanda tangan itu bukan dari salah satu stafnya dan dirinya tidak mau berprasangka jika peristiwa itu terkait dengan kampanye hitam dalam persaingan pemilihan calon ketua umum Partai Golkar dalam munas luar biasa.

“Di Sekretariat sudah saya cek, gak ada (yang tanda tangan), saya tidak menuduh ada kampanye hitam. Tapi ya kok ada yang mau melakukan hal ini,” heran politikus Golkar itu.

Sebelumnya sempat diberitakan, mantan Ketua DPR RI Setya Novanto menjadi bulan-bulanan netizen di media sosial. Kali ini disebabkan beredarnya foto tanda tangan Novanto yang diduga palsu dan beredar di twitter.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang