Bandarlampung, Aktual.com – Bentrok antardua kelompok masyarakat di Gunung Terang Kabupaten Tulangbawang Barat Provinsi Lampung, Jumat (11/3) siang diduga dipicu perebutan lahan garapan dan jatah uang keamanan menanam singkong di hutan tanaman industri berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan.
Informasi diperoleh hingga Sabtu (12/3) pagi, jumlah korban akibat bentrokan itu masih simpangsiur. Namun sejumlah sumber di lokasi kejadian menyebutkan sedikitnya lima warga dilaporkan menjadi korban dan diduga tewas, dan satu lainnya terluka akibat luka tembak dan sabetan senjata tajam.
Bentrok antardua kelompok masyarakat itu diduga dipicu perebutan lahan kelola dan kesalahpahaman jatah uang keamanan menanam singkong di kawasan HTI yang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan.
Informasinya, setiap kampung dikenakan jatah uang keamanan sebesar puluhan juta rupiah.
“Salah satu kelompok ini resah karena kerap diminta uang keamanan oleh kelompok lain,” ujar salah seorang warga.
Entah siapa yang memulai, kemudian terjadi keributan di antara mereka yang dipicu pula perebutan lahan garapan di Register 44 Gunungterang, Tulangbawang Barat.
Saat itu, sekelompok warga tiba-tiba menyerang kampung warga pendatang di Dusun Trans Sakti, Gunungterang, Jumat (11/3) sekitar pukul 10.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut lima orang warga diduga tewas, salah satunya Anggi (35) dan warga lain yang belum diketahui identitasnya. Mereka diduga tewas akibat tertembak sekelompok warga yang mendatangi perkampungan tersebut.
Selain melakukan penembakan, kelompok warga ini juga membakar empat unit rumah dan enam unit sepeda motor.
Camat Gunungterang Sudiana mengatakan pemicu penyerangan tersebut diduga terkait perebutan lahan garapan di Register 44 yang saat ini diduduki warga pendatang dari luar Tulangbawang Barat.
“Untuk pelakunya belum diketahui. Diduga lima orang tewas dan satu orang terluka yang belum diketahui identitasnya,” ujarnya pula.
Dia mengatakan, selain menembaki para korban, para pelaku juga membakar rumah dan sepeda motor milik warga setempat. “Ada enam sepeda motor yang ditemukan dengan kondisi terbakar di jalan, termasuk empat rumah juga hangus terbakar,” kata dia lagi.
Kapolda Lampung dan Komandan Korem 043/Garuda Hitam Lampung juga telah berada di lokasi kejadian, untuk meredam dan menanganai bentrokan antarwarga itu. Namun belum diperoleh data lebih rinci dan pasti tentang jumlah korban dan penyebab bentrokan itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara