Jakarta, Aktual.com – Kisruh Partai Demokrat berlanjut setelah kader dan mantan kader sukses menggelar Kongres Luar Biasa atau KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat, 5 Maret lalu, yang berhasil menetapkan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Salah satu inisiator KLB Partai Demokrat, Darmizal, sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, menyampaikan sakit hatinya, bahwa dirinya merasa tidak dihargai padahal bersusah payah mengumpulkan para Ketua DPD dan DPC untuk memilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada 2015 silam.

“Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC agar mereka berbulat tekad membangun chemistry agar pak SBY yang dipilih pada Kongres 2015 di Surabaya. Sungguh saya enggak tahu akan ada PO (Peraturan Organisasi) yang memberatkan kalian menyetor (setor uang ke partai) setiap bulan. Malu saya, saya malu,” ungkap Darmizal sambil menangis tersedu, saat menggelar konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3).

“Hari ini saya kepada seluruh DPC seluruh DPD Partai Demokrat minta maaf, saya menyesal, saya enggak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini,” ujarnya.

Ungkapan hati dan tangisan Darmizal, membuat kader lain seperti Razman Nasution hingga Tri Yulianto memintanya untuk terus bersabar. (RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i