Menlu Retno Retno Lestari Priansari Marsudi bersiap memberikan keterangan pers terkait isu "miring" kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (7/11). Retno menyatakan pemerintah tidak pernah menggunakan jasa pelobi dan membayar 80 ribu dolar AS untuk mengatur kunjungan Presiden ke Amerika Serikat guna bertemu Presiden Barack Obama beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia masih menunggu jawaban dari pemerintah Tiongkok terkait insiden di Kepulauan Natuna, dimana kapal penjaga pantai Tiongkok memasuki kawasan perairan tersebut.

“Kita sudah mengirimkan nota protes, kini kita masih menunggu jawabannya (pemerintah Tiongkok),” kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di Jakarta, Kamis (24/3).

Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa protes keras yang disampaikan Menlu RI terkait insiden di Natuna itu sudah sesuai dengan fakta dan hukum internasional (Baca: Ada Intervensi Dalam Penangkapan Kapal Pencuri Ikan, Susi Sebut China Arogan).

“Di situ (dalam nota) Menlu sampaikan protes keras. Kita bergerak melakukan protes sudah berdasarkan fakta yang ada dan berdasarkan peraturan internasional,” ujar Armanatha.

“Tanggapan pemerintah Tiongkok terkait insiden itu masih kita nantikan,” lanjutnya.

Menurut dia, Indonesia dan Tiongkok merupakan dua negara yang mempunyai hubungan baik sehingga akan selalu mengedepankan hubungan kerja sama, termasuk dalam mengatasi masalah (Baca: Sikap Indonesia Atas Pelanggaran Kapal Pencuri Ikan Tiongkok Sesuai Hukum Laut).

“Dalam hubungan dua negara pasti ada hal-hal di luar dugaan yang terjadi, dan setiap masalah perlu ditangani secara terukur,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara