Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/3). IHSG pada perdagangan Senin (28/3) ditutup melemah 53,4 poin atau 1,11 persen ke level 4.773,6. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/16.

Jakarta, Aktual.com– Para pelaku pasar masih menanti pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) yang diumumkan pekan ketiga bulan ini. Untuk itu, kondisi ini berpengaruh pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berpotensi akan tertahan.

Kondisi ini membuat pelaku pasar lebih hati-hati dalam mengoleksi saham. Pasalnya, laju IHSG pada perdagangan hari ini masih bergerak dalam rentang konsolidasi.

“Aksi wait and see dari para pelaku pasar terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada 15-16 Juni mendatang akan menentukan pergerakan IHSG,” tutur analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, dalam analisis hariannya, Selasa (14/6).

Menurut dia, IHSG sendiri tengah mengalami tekanan akibat pengaruh dari pelemahan bursa saham global dan harga komoditas dunia.

“Kondisi pelemahan global dan penurunan harga komoditas susah membebani IHSG, ditambah lagi dengan penantian terhadap rilis data suku bunga acuan,” tegas dia.

Meski begitu, dia melihat, masih adanya total capital inflow yang lumayan tinggi pada pekan sebelumnya, sebenarnya berpotensi mengerek IHSG. “Jadi sebetulnya, potensi kenaikannya lumayan besar. Makanya hari ini IHSG berpotensi rebound,” kata dia.

Dia menegaskan, sejauh ini IHSG bergerak dalam rentang konsolidasi dengan level support 4.774 yang terlihat sedang diuji, sedangkan target resisten di posisi 4.886 berpotensi untuk ditembus.

Untuk itu, dengan kondisi yang seperti di atas, di tengah laju IHSG yang masih terkonsolidasi dan masih wait and see terhadap rilis data BI Rate, maka para pelaku pasar disarankan untuk mengakumulasi saham-berikut ini. Yaitu, SMCB, TBIG, BBNI, WIKA, SMGR, ADHI, PWON, ASRI dan UNVR.

Artikel ini ditulis oleh: