Puluhan suporter dari Persija Jakarta (The Jak Mania) diamankan oleh petugas kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (18/10). Sebanyak 84 remaja diamankan di Polda Metro Jaya lantaran diindikasi kuat akan membuat keributan pertandingan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno . ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memuji kinerja pihak Polda Metro Jaya yang berhasil dalam pengamanan pertandingan final Piala Presiden antara Persib Bandung dengan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

“Sistem ini menjadi fenomena baru dalam dunia sepakbola Indonesia, sehingga pertandingan-pertandingan rawan konflik tidak perlu lagi dipindah ke lain kota atau dilakukan tanpa penonton,” kata Neta dalam keterangannya yang diterima wartawan, Senin (19/10).

Tak hanya memuji, IPW juga meminta Polda Metro Jaya segera menangkap dan mengumumkan dua provokator yang menjadi biang kerusuhan menjelang pertandingan final Piala Presiden 2015.

“Sebab, aksi yang dilakukan kedua provokator itu sangat masif dan profesional. Yakni anak-anak remaja mereka libatkan sejak H-2,” kata dia.

Terlebih, sambung Neta, aksi-aksi pelemparan terhadap kendaraan plat D mereka lakukan di jalan tol, dan di pintu masuk ke Jakarta. Bahkan mobil Kapolres Jakarta Timur pun mereka hancurkan.

“Polda harus segera memaparkan, apakah kedua provokator itu pihak yang selama ini aktif di sepakbola atau tidak. Apakah kedua provokator ini juga sebagai otak perusakan yang hendak mengagalkan final Piala Presiden atau tidak,” kata Neta.

“Bagaimana pun polisi perlu mengungkap keberadaan jaringannya agar bisa diketahui, apakah kerusuhan dalam even sepakbola selama ini merupakan aksi mereka atau tidak,” kata Neta lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu