Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk mengetuai tim persiapan penyelenggaraan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia 2018. (ilustrasi/aktual.com)

Nusa Dua, Aktual.com – Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan International Monetary Find – World Bank Group (IMF-WB) tahun 2018. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut even yang akan dihadiri 15 ribu delegasi dari 189 negara itu.

Ketua Panitia Nasional Pertemuan International Monetary Found-World Bank Group Tahun 2018, Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, untuk menyambut even yang akan digelar Oktober tahun depan itu pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp868 miliar.

“Dana yang kita keluarkan sebanyak Rp868 miliar. Dari jumlah itu yang telah terpakai yakni Rp555 miliar untuk infrastruktur,” papar Luhut usai Rapat Koordinasi Panitia Nasional Persiapan Pertemuan Tahunan International Monetary Found-World Bank Group Tahun 2018 di Nusa Dua, Jumat (25/8).

Selain itu, Ruhut menyebut ada pula pengeluaran sebesar Rp243 miliar digunakan untuk sewa hotel bagi delegasi yang akan hadir. “Total keseluruhan dana yang terpakai yaitu Rp650 miliar termasuk pembangunan infrastruktur dan culture event. Lalu, berapa yang bisa kita dapat? Kira-kira hampir US$100 juta. Masih untung sedikit,” kata Luhut.

Jumlah itu adalah apa yang terasa langsung pengeluarannya. Sementara pengeluaran dampak dari kegiatan ini yakni menggerakkan ekonomi destinasi wisata enam paket tujuan wisata yang ditawarkan pada kegiatan tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, anggaran sebesar itu diambil dari APBN tahun 2018 senilai Rp600 miliar dan dana talangan dari Bank Indonesia Rp256 miliar. “Dana dari APBN itu untuk membeli produk-produk dari pengusaha lokal. Ruangan pertemuan hotel di Nusa Dua nanti akan direnovasi seperti kantor. Itu selama seminggu. Nanti produk-produk perkantoran ya semua dari lokal. Furniture, suplai makanan, semua dari dalam negeri,” papar dia.

Nantinya, produk-produk itu akan dikembalikan untuk Indonesia juga. “Misalnya komputer itu nanti akan dihibahkan ke sekolah-sekolah. Kira-kira seperti itu. Akan dikembalikan lagi keuntungannya kepada Indonesia,” ujarnya.

(Laporan Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan