akarta, Aktual.com – Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan melihat beberapa hal harus disoroti dari kepemimpinan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 11 bulan terakhir.
Pertama, ‘leadership’ Ahok tidak bersahabat dengan warga Jakarta. Kebijakan-kebijakannya membuat rakyat kelas menengah ke bawah jadi seperti pengemis di kota sendiri. Sebab Ahok tidak membuat program kerja yang memberdayakan warga menengah ke bawah agar bisa tetap terhormat di Jakarta.
“Lihat cara dia menangani Kampung Pulo dengan tidak humanis. Warga di sana seperti harus mengemis-ngemis ke Ahok setelah rumah mereka digusur secara paksa,” ujar dia, kepada Aktual.com, Kamis (22/10).
Rendahnya kinerja Pemprov DKI selama dipimpin Ahok juga perlu disoroti. Terlihat dari minimnya penyerapan anggaran DKI tahun lalu maupun tahun ini. “Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, Reydonnyzar Moenoek menyebut penyerapan anggaran DKI paling rendah, hanya 19,39 persen Mei lalu,” ujar dia.
Proyek reklamasi Teluk Jakarta pun tak luput dari sorotan Syahganda. Dia berpendapat Ahok kebablasan di proyek reklamasi untuk membangun bisnis properti bagi warga kaya itu. Belum lagi dengan ekosistem pesisir Teluk Jakarta yang harus dikorbankan demi berdirinya pulau-pulau buatan.
Ahok dianggapnya berdalih saat mengatakan hanya meneruskan izin yang dikeluarkan Gubernur Fauzi Bowo saja. “Dia (Ahok) boleh nyetop dong kalau memang berpihak pada lingkungan hidup,” ujar dia.
Syahganda pun membandingkan dengan sikap tegas Ahok saat menyegel gedung-gedung yang IMB-nya bermasalah. Padahal gedung dibangun di masa pemerintahan sebelumnya. “Harusnya dia juga bisa menyetop izin-izin reklamasi yang dikeluarkan pemerintahan sebelumnya kan?” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: