Jakarta, Aktual.com — Seorang Imam Katolik di Maroochydore pusat perkotaan di Sunshine Coast, Queensland, Australia, mengecam larangan baru yang diberlakukan oleh pengadilan perencanaan untuk membatasi jam ibadah dan nomor pengunjung ke Masjid kota.

“Saya mendukung Muslim dibandingkan mereka atas batasan waktu ibadah dan batas yang ditempatkan pada jumlah pengunjung yang mengakses Masjid,” ujar Bapa Joe Duffy kepada surat kabar Australia, pada Selasa (25/8) lalu.

Daya tarik Bapa Duffy diikuti pula oleh keputusan Dewan Sunshine Coast untuk menolak pembatasan Organisasi Muslim dari Sunshine Coast (Mosc) untuk 25 orang dalam kebaktian Mingguan pada hari Jumat.

Komunitas Muslim mengajukan banding atas keputusan tersebut, menuntut kehadiran 40 anggota dua kali setahun untuk liburan dan festival layanan tanpa amplifikasi musik atau suara.

Bapa Duffy mengatakan, Muslim di wilayah ini berhak memperoleh kedudukan yang sama dari akses ke Masjid mereka seperti halnya sebagian besar warga yang pergi ke Gereja Anglikan di seberang jalan, dan stasiun layanan Shell yang sedang dibangun berlawanan di sudut Gereja St.

Pembangunan Gereja dimulai kembali dengan biaya sebesar $30.000.000, Bapa Duffy mengatakan setiap orang harus menerima bahwa dari waktu ke waktu migrasi Muslim ke wilayah tersebut akan meningkat secara signifikan hingga menciptakan permintaan untuk sebuah Masjid yang jauh lebih besar dan sebuah sekolah Islam.

Dia menambahkan, tampak kekuatan pendorong di belakang gerakan anti-Masjid yang sifatnya kefanatikan, kebencian dan rasisme.

Sementara itu, Organisasi Muslim dari Sunshine Coast telah menolak untuk membuat komentar, sementara hal ini sebelum diajukan ke Pengadilan.

Artikel ini ditulis oleh: