Jakarta – Takabur atau biasa kita kenal dengan kata sombong itu merupakan salah satu penyakit hati dalam diri manusia yang dapat menutup jalan hidayah Allah SWT. Orang Sombong Dalam Islam adalah Penyakit yg bisa melanda seluruh lapisan masyarakat, dari yang kaya sampai yang miskin, orang alim dan bodoh, yang muslim maupun non muslim, dan lain-lainnya. Sombong adalah watak utama dari Iblis, sebagaimana yang diterangkan dalam banyak ayat dalam Al- Qur’an.
Orang-orang yang takabur yang memiliki arti sombong atau membanggakan diri yang mengakibatkan lupa akan semua yang dimilikinya hanyalah karena karunia Allah SWT. Dan seharusnya kalau karunia tersebut haruslah disyukuri bukan untuk dibanggakan kepada orang lain.
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ ۚ
وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ؕ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri (18). Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (19).””.
[QS. Luqman/ 31: Ayat 18 – 19]
Selain itu sifat takabbur hampir sama dengan sifat ujub yang artinya adalah menganggap kelebihan yang ada pada dirinya adalah atas usahanya sendiri. Sedangkan sifat takbbur mengganggap dirinya lebih mampu dan meremehkan orang lain.
Jenis-jenis Takabur
Sifat takabur itu didefininikasn secara umum menjadi 3 jenis yakni: (1). Takabur kepada Allah swt, sebagaimana yang dilakukan oleh Raja Namrud, Raja Fir’aun dan Abu Lahab. (2). Takabbur kepada Rasulullah saw sehingga jauh dari taat kepada ajaran dan perilaku Rasulullah saw. (3). Takabbur kepada sesama makhluk Allah swt, seperti takabbur karena memiliki harta yang banyak, ilmu, amal, dan nasab dihadapan orang lain.
Ciri ciri orang sombong yakni:
*sikap memuji diri sendiri karena merasa dirinya memiliki kelebihan harta, ilmu pengetahuan, dan keturunan atau nasab. Oleh karena itu ia merasa lebih hebat dibanding orang lain.
*Merendahkan dan meremehkan orang lain, Sikap ini bisa diwujudkan dengan mamalingkan muka ketika bertemu dengan orang lain yang dikenalnya, karena merasa lebih baik dan lebih hebat darinya.
*Suka mencela dan membesar-besarkan kesalahan orang lain, Orang yang takabbur selalu menyangka bahwa dirinyalah yang benar, baik, dan mulia serta mampu malakukan segala sesuatu. Sedangkan orang lain dianggap rendah, kecil, hina dan tak mampu berbuat sesuatu. Bahkan orang lain dimatanya selalu berbuat salah.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ؕ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
[QS. Ghafir/40: Ayat 60]
Rasulullah saw bersabda :
عَنْ قَتَادَةَ وَزَادَ فِيهِ وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ (رواه مسلم)
Artinya : “Dari Qatadah dan menambah didalamnya, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepada saya supaya kalian bertawadluk hingga tidak ada seorang pun yang menganiaya orang lain dan tidak ada seorangpun yang menyombongkan diri atas orang lain”. (HR. Muslim)
Menurut Imam Al- Ghazali ada tujuh kenikmatan yang menyebabkan seseorang memiliki sifat takbbur yaitu : Ilmu pengetahuan, Amal ibadah yang tidak jelas, Kebangsawanan, Kecantikan dan ketampanan wajah, Harta dan kekayaan, Kekuatan dan kekuasaan, Banyak pengikut.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid