Ilustrasi Jantung/Antara
Ilustrasi Jantung/Antara

Jakarta, Aktual.com – Ada yang bertanya kepada Maulana Syeikh dr. Yusri hafizhahullah, sebelum itu si penanya menyangka bahwa ada gangguan jin, sebab sering merasa jantungnya berdetak kencang saat ingin tahajud.

 

Lalu maulana Yusri menjawab bahwa itu tidak semata-mata disebabkan gangguan makhluk halus, itu mungkin saja terjadi karena pola makan tidak benar dan terkena penyakit الارتجاع (GERD/ Gastroesopagheal Reflux Disease) yang disebabkan karena asam lambung yang meningkat, dan kadang bisa melebar sampai menyebabkan jantung berdebar kencang, dada terasa panas seperti dibakar dan juga sampai sesak nafas. Solusinya kurangi makanan yang berkolesterol tinggi seperti daging, makan dengan sayuran. Lalu jangan minum kopi sebelum tidur. Biarkan perut beristirahat, jangan makan makanan berat.”

 

Catatan:

Gangguan medis pada anggota badan biasanya terjadi sepanjang waktu, baik siang maupun malam, bahkan juga kertika tidur. Para peneliti mengatakan, “Seperempat manusia terkena gangguan [medis] ketika berada di tengah-tengah tidur.”

Salah satunya adalah penyakit GERD yang disebutkan maulana, berbeda dengan Maag. Maag adalah radang lambung berupa kerusakan dinding lambung akibat dari produksi asam lambung dan reaksi inflamasi (peradangan) yang berlebihan. Sedangkan GERD adalah asam lambung naik sampai ke kerongkongan (re-flux) yang menyebabkan munculnya rasa terbakar di dada, biasa disebut dengan heartburn disebabkan katup lambung tidak berfungsi optimal.

Normalnya, katup ini akan terbuka sebagai pintu masuk makanan dan minuman ke lambung untuk dicerna. Setelah makanan atau minuman masuk ke lambung, katup ini akan tertutup kencang agar isi lambung tidak kembali naik ke kerongkongan.

Cara menghindari GERD dengan tidak meminum minuman yang mengandung kafein dan alkohol tinggi, dan jangan langsung tidur atau berbaring setelah makan tanpa ada jeda 30 menit terlebih dahulu, konsumsi sayur dan buah sehingga ada asupan nutrisi alami.

 

Sumber: Rangkuman tanya jawab dars Maulana Yusri oleh Fahmi Shihab dan Penjelasan Medis oleh Handa.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin