Warga menunjukan uang di loket mobil kas keliling saat pembukaan layanan penukaran uang di Lapangan IRTI, Jakarta, Rabu (23/5/18). Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pihaknya menyiapkan uang tunai sebesar Rp 167 triliun untuk diedarkan saat Idul Fitri. Dia melihat hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai saat hari raya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Riau, Aktual.com – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau meminta masyarakat untuk tidak menukarkan uang pecahan untuk keperluan Lebaran secara sembarangan.

“Karena ada biaya tambahan juga ada risiko peredaran uang palsu,” kata Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau, Murdianto di Pekanbaru, Selasa (14/5).

Murdianto mengatakan hal itu karena mendapat informasi mulai munculnya pihak-pihak yang menawarkan layanan penukaran uang pecahan di media sosial. Pada tahun sebelumnya penukaran uang pecahan tidak resmi juga kerap muncul di tepi jalan.

Penjual meminta komisi 10 persen dari setiap transaksi. Masyarakat masih banyak yang menggunakan jasa mereka, meski sebenarnya bisa menukarkan uang pecahan tanpa dipungut biaya di bank resmi.

Secara aturan menang tidak ada yang melarang jasa penukaran uang pecahan dengan komisi tertentu. Pelanggaran terjadi apabila terjadi penipuan maupun ada ditemukan uang palsu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid