Jakarta, Aktual.co — Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Jawa Timur meminta kaum muda untuk mewaspadai tren peningkatan dana bantuan sosial (bansos) menjelang Pilkada Serentak 2015.
“APBD itu ibarat kue, banyak yang akan berebut untuk menikmatinya, karena pengawasan harus dilakukan agar pilkada serentak berjalan jujur dan adil,” kata Ketua Fitra Jatim, Ahmad Dahlan di Surabaya, Jumat (5/6).
Menurut dia, potensi penyelewengan APBD di kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak itu cukup besar, termasuk PAD yang biasanya lebih kecil di saat menjelang pilkada dibandingkan dengan tahun-tahun biasanya.
“Karena itu, pengguna APBD harus siap diawasi, termasuk menjelang Pilkada Surabaya, sebab hal tersebut sudah keharusan bagi pengguna anggaran negara untuk memastikan sudah diperuntukkan sebagaimana mestinya,” katanya.
Senada dengan itu, Direktur Forum Muda Demokrasi Jawa Timur, Rusman Hadi, menyatakan sepakat dengan perlunya pengawasan penggunaan dana APBD pada Pilkada Serentak 2015.
“Kami akan terus melakukan kajian dan pengawalan terhadap pelaksanaan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015 untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, termasuk pada penggunaan APBD-nya,” katanya.
Di sela dialog tentang pilkada dengan Forum Muda Demokrasi Jatim, Ketua KPU Surabaya, Robyan Arifin, mengatakan pihaknya siap mendekati pemilih pemula untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam Pilkada Surabaya 2015.
“Kami akan mendekati pemilih pemula dengan melatih para siswa-siswi dalam update status di media sosial soal pilkada serentak, bahkan update status juga akan dilombakan,” katanya.
Ia menambahkan pemilih pemula merupakan pemilih potensial yang harus diperhatikan dalam momentum pemilu, karena mereka jugalah yang akan meneruskan kepemimpinan di Surabaya pada saatnya kelak.
“Untuk itu, kami akan mengadakan pelatihan update status yang diikuti perwakilan OSIS se-Surabaya, sehingga mereka akan tertarik dengan pilkada dan akhirnya berpartisipasi bila sudah waktunya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: