Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, melemah menjelang rilis data neraca perdagangan Juli 2019.

Pada pukul 9.44 WIB, rupiah bergerak melemah 42 poin atau 0,29 persen menjadi Rp14.287 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.245 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan rupiah diperkirakan menguat hari ini didorong kemungkinan surplusnya data neraca perdagangan Juli sebesar 300 juta dolar AS hingga 500 juta dolar AS akibat penurunan defisit migas.

“Kami memperkirakan surplus neraca perdagangan tersebut dapat menjadi katalis positif bagi rupiah hari ini,” ujar Ahmad, Kamis (14/8).

Untuk indeks dolari, Ahmad memperkirakan dolar AS akan melemah terhadap yen dan euro. Pelemahan dolar ditopang oleh kekhawatiran investor akan terjadinya resesi ekonomi di AS dalam waktu dekat setelah imbal hasil obligasi AS mengalami inversi antara tenor jangka panjang 10 tahun dengan tenor jangka pendek 2 tahun.

Artikel ini ditulis oleh: