Jakarta, Aktual.com – Lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air, membuat Pemerintah Kekaisaran Jepang menarik warganya dari Indonesia. Tak tanggung-tanggung mereka pun menyiapkan penerbangan khusus untuk warga mereka yang hendak kembali ke negaranya.
“Dari sudut pandang melindungi warga negara Jepang, kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan … Sehingga warga Jepang yang ingin kembali dapat kembali ke Jepang sesegera mungkin dan sebanyak mungkin,” ujar Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato kepada wartawan, Selasa (13/7) dikutip dari Nikkei Asia.
Rencananya, beberapa warga Jepang di Indonesia akan pulang pada Rabu (14/7) dengan penerbangan khusus yang diatur oleh maskapai Jepang.
“Setelah itu, kami berencana untuk melakukan tindakan serupa sebagai respons terhadap permintaan dari warga Jepang,” ujar Kato.
Diketahui, Indonesia melaporkan tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 47.899. Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bilang bila kasus diperkirakan melonjak seiring peningkatan testing yang dilakukan.
Mengawali penjelasannya perihal testing, BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, mengakui aspek itu belum maksimal. Walaupun belakangan pemerintah terus mendorong kapasitas testing telah dinaikkan hingga mencapai 200 ribu.
“Tapi kalau melihat positivity rate-nya seperti ini tidak cukup naikin dari 30 ribu ke 200 ribu. Kalau saya bandingin dengan India yang bisa 2 juta per hari, kita mungkin harus naik sampai 400 ribu. Jadi target 400 ribu waktu PPKM darurat itu sudah dipasang dan kita sudah bagi ke semua kota dan kabupaten harus naik ke arah sini,” ujar BGS.
BGS mengungkapkan hari ini ada lonjakan testing dan juga kasus konfirmasi positif. Berdasarkan data Kemenkes, hari ini ada tambahan 47.899 kasus baru.
“Saya bisa jelaskan di sini belum semua data itu masuk. Saya terbuka bilang kalau saya melihat masih banyak data yang belum masuk. Apakah angka kita sudah tepat-tepatnya seperti itu mungkin ada yang banyak belum masuk,” kata BGS.
“Nah sekarang kita dorong supaya itu masuk. Bapak ibu mungkin akan lihat lonjakannya, tidak usah panik, terutama teman-teman media, jangan terlalu panik. Mungkin ini sudah kejadian cuma sebelumnya tidak masuk,” lanjutnya.