Jakarta, Aktual.co — Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan sikap pemerintah Jokowi-JK tidak tepat menaikan harga BBM bersubsidi, ditengah kondisi harga minyak dunia merosot tajam, yakni USD 75 per barelnya.
“Justru yang sekarang BBM naik tidak tepat. Sekarang itu harga minyak di angka USD 75 per barel. Itu berarti APBN kita semakin aman dan terjaga, justru malah harusnya diturunkan,” kata Syarief di komplek parlemen, Jakarta, Selasa (18/11).
Menurut dia, meskipun kebijakan itu merupakan domain pemerintah. Akan tetapi, sambung anggota DPR RI itu, pemerintah seharusnya menjelaskan ke masyarakat bagaimana program jaminan sosial untuk melakukan cover inflasi dan hampir miskin.
“Bagaimana mekanismenya? Harus dijelaskan. Bagaimana juga pengalihan mekanisme subsidii ke sektor produktif,” ucapnya.
“Bagimana kaitanya program-program kartu sakti. Harus dijelaskan ke rakyat khususnya kepada DPR. Saya pikir DPR perlu panggil pemerintah,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang