Adalah wadah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengubah kuis Sepeda ala Jokowi dengan Sayembara Sepeda sebagai titik kritik dari jalan ditempatnya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Wadah Pegawai KPK ini ‘meniru’ langkah Jokowi dalam membagi-bagikan sepeda. Namun letak perbedaannya terdapat pada jawaban. Bukan jawaban ‘Ikan Tongkol’ yang mereka tunggu, tapi Sepeda jenis BMX akan diberikan kepada masyarakat umum kalau berhasil menjawab siapa pelaku penyiraman air keras ke Noval Baswedan.
“Sepeda ini akan terus ada di depan lobi KPK sampai pelakunya ditemukan,” ujar Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7).
Sayembara sepeda ini dijadikan simbol bentuk dukungan dari wadah pegawai KPK agar ada kinerja serius dari lembaga penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian untuk mengungkap kasus Novel.
“Kami tidak akan pernah berhenti untuk mendukung pengungkapan kasus Bang Novel, bahkan sampai 2019, 2020, dan seterusnya,” kata Yudi
Sayembara ini sekaligus bentuk kekecewaan para pegawai KPK terhadap lambatnya pengungkapan pelaku penyerangan. Pegawai KPK menuntut Presiden Joko Widodo mendorong kepolisian segera mengungkap pelaku penyerangan.
“Tuan Presiden Janjinya Mana?,” menjadi simbol lain dan terpampang jelas dalam sebuah poster besar tepat didepan pintu keluar gedung KPK.
Novel sendiri pernah menagih hal serupa kepada Presiden Jokowi. Bahkan ia mengingatkan kepada mantan Wali Kota Solo tersebut kalau masa Pilpres 2019 sebentar lagi akan tiba. Yang artinya ia berharap Jokowi mau memberesken kasus tersebut sebelum masa jabatan satu periodenya selesai tahun depan.
“Saya harap Bapak Presiden, Pak Jokowi punya kesempatan untuk realisasikan janjinya untuk ungkap ini. Tentunya ungkap dengan tidak setengah-setengah, tapi tuntas,” kata Novel di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).
Terlebih pada Rabu (1/8) bertepatan dengan momen genap satu tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkicau di akun Twitter yang menginstruksikan Polri segera menuntaskan kasus teror tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby