Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan (kiri) sebelum memimpin rapat kabinet terbatas yang membahas soal Pagu Indikatif Tahun 2017 di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4). Pemerintah telah menetapkan beberapa asumsi dasar ekonomi makro yang akan diajukan ke parlemen, diantaranya asumsi pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 5,5 sampai 5,9 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada kisaran Rp13.650 sampai Rp13.900 per USD, harga minyak mentah USD35-USD45 per barel, lifting minyak 740 ribu-760 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas satu juta sampai 1,1 juta bph. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.

Papua, Aktual.com — Presiden Joko Widodo meninjau Pelabuhan Depapre di Sentani yang diharapkan bisa digunakan, untuk pelabuhan ekspor dalam kunjungan kerjanya ke Papua.

Dalam tinjauannya, Jokowi memeriksa proses pembangunan yang masih berupa tiang pancang di pelabuhan tersebut.

“Ini pelabuhan peti kemas Depapre yang memang baru awal dimulai dan ke depan sudah sepakat antara pak gubernur, pak bupati, dengan bu Menteri BUMN bahwa ini akan dikerjakan oleh BUMN dan BUMD, Pelindo dan juga BUMD dari sini,” kata Jokowi, Sabtu (30/4) di Pelabuhan Depapre.

Jokowi didampingi oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti serta Gubernur Papua Lukas Enembe saat meninjau pembangunan tersebut.

Dia mengatakan, pemerintah akan membangun kawasan industri yang terintegrasi dengan jarak sekitar 20 kilometer dari pelabuhan. “Dengan itu kita harapkan, karena ini pelabuhan dalam dari Tanah Papua, kalau ekspor itu tidak usah lewat makassar atau lewat Surabaya, di sini langsung ke negara tujuan.”

Usai meninjau Pelabuhan Depapre, Jokowi mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Papua dan kembali ke Jakarta pada Sabtu sore.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu