Jakarta, Aktual.com – Mantan Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi, berharap ada lagi reshuffle menteri di kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK, guna meluruskan kinerja pemerintah.

Sebab, dia melihat sepak terjang Menteri BUMN Rini Soemarno membahayakan bagi eksistensi BUMN. Oleh karena itu, menteri Rini salah satu menteri yang dinilai pantas masuk dalam daftar reshuffle.

“Rini Soemarno punya agenda agenda tersendiri yang mengorbankan kepentingan negara, dia layak untuk dicopot,” kata Fahmy Radhi kepada Aktual.com, Rabu (5/10).

Dia memaparkan bahwasanya Menteri Rini selalu menyederhanakan persoalan, diantaranya terkait kebijakan holding. Dari kebijakan itu, Menteri Rini bertindak semaunya dan hanya menggunakan PP dan tidak mengkomunikasikan dengan DPR. Padahal, sambungnya, DPR selaku wakil rakyat tidak boleh dilangkahi.

Belum lagi kebijakan utang ke China yang dinilai sangat merugikan Indonesia serta ditambah blunder kasus pelindo II yang menyebabkan keretakan antara lembaga legislatif dan eksekutif. Dia secara pribadi meyakini bahwa Rini bukan seorang ‘titipan’ namun lebih daripada itu Rini melakukan sinergi untuk kepentingan tertentu.

“Rini Soemarno selalu menyederhanakan. Misalkan holding hanya pake PP dan tidak dibahas di DPR. Rini sangat merugikan bagi negara, banya langkah-langkah blunder, misalkan tentang pelindo, utang ke China, holding. Jadi, orang sekelas Rini bukan titipan, tapi dia sinergi tuk kepentingan tertentu,” tandasnya.

 

*Dadang

Artikel ini ditulis oleh: