Jakarta, Aktual.com – Noerhadi, Caleg DPRD DKI Jakarta asal PKS melakukan kegiatan kampanye di Jalan Komodor Halim, Gang Majelis Taklim Rt 011/01, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu (30/3).

Dalam kegiatan, menurut pengakuan ibu Titin, warga yang ikut hadir dalam kampanye caleg nomor urut 3 untuk DPRD DKI Jakarta itu membagikan sembako serta pengobatan gratis kepada warga Kebon Pala.

“Ada pembagian sembako, dikasih amplop juga sama pengobatan gratis. Isi amplop Rp100.000 untuk nebus sembako Rp15.000,” kata Titin, ketika ditemui di lokasi, Sabtu (30/3).

Selain itu, lanjut dia, caleg PKS nomor urut 3 ini mengarahkan ke sejumlah warga Kebon Pala yang ikut hadir dalam kegiatan ini, agar memilih capres 02 Prabowo Subianto.

“Ada pengarahan untuk capresnya juga,” kata dia.

Ketika disinggung apakah uang Rp100.000 yang diberikan itu untuk mengarahkan mencoblos capres 02 di 17 April 2019 nanti, Titin pun mengamini bahwa memang ada penggiringan ke arah sana.

“Kan tadi kita dengar, ada yang mengarahkan untuk mencoblos 02,” kata Titin.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, salah satu pembawa acara dalam kegiatan itu memang melakukan penggiringan. Itu bermula ketika para warga yang mayoritas ibu-ibu ini dijelaskan mengenai partai yang melakukan kegiatan di wilayah Kebon Pala ini.

“Kita harus cerdas ibu-ibu, jangan hanya dimanfaatkan setiap lima tahun sekali. Warga Kebon Pala sepakat, pilih nomor berapa? Nomor 02 ya, calegnya nomor 03 dari PKS,” celetuk si pembawa acara.

Ibu-ibu yang terlihat sibuk dengan anak-anaknya itu pun hanya terdiam. Namun ketika sang pembawa acara kembali berseloroh 17 April 2019 pilih nomor berepa. Ibu-ibu yang digiring oleh pembawa acara itu lantas berteriak serempak. “02,” teriak ibu-ibu.

Lantas sang pembawa acara yang mengenakan gamis coklat berbalut kerudung hitam itu menanyakan kepada ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan itu.

“Ada yang tahu jumlah partai Islam di Indonesia ada berapa ibu-ibu?” tanya si pembawa acara yang juga simpatisan PKS.

Ibu-ibu yang sibuk melihat kertas simulasi surat suara itu pun kebingungan. Pembawa acara itu pun, lantas kembali menjelaskan.

“Partai Islam ada 3 ibu-ibu, yang lain bukan partai Islam. Nah Yang dukung 02 partai mana ibu-ibu? PKS ya, Capresnya nomor berapa? Dua ya ibu-ibu. Kertasnya warna abu-abu, Presidennya nomor dua. Kalau ibu-ibu lihat nanti, 01 acuhkan saja, nah nomor 02 ditusuk,” katanya.

Badan Pengawas Pemilu dari Kecamatan Kebon Pala sejatinya ikut memantau kegiatan yang diinisiasi oleh Caleg Partai PKS ini. Mereka memeriksa kegiatan tersebut.

Ketika melakukan pemantauan kegiatan itu, Anggota Bawaslu Kebon Pala, Sopian, sempat menanyakan apakah ada politik uang yang dilakukan calon tersebut.

Namun demikian, ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan itu mengaku tidak menerima apapun. Hanya saja ada pembagian sambako dan kegiatan pengobatan gratis tanpa menyebutkan pemberian amplop Rp 100.000 seperti yang diakui oleh Titin.

“Ada pembagian sembako ya bu? Bayar atau gratis?” tanya anggota Bawaslu itu kepada ibu-ibu.

“Ada pak, bayar Rp15.000,” kata ibu-ibu yang hadir di lokasi.

“Memang harus seperti itu, kalau gratis namanya pelanggaran itu,” kata Sopian, sambil berlalu.

Ketika dimintai pendapatnya, Bawaslu Kebon Pala menyebut sejauh ini belum menemukan politik uang di lokasi. Padahal jelas ada pembagian amplop berisi uang Rp100 ribu.

“Belum ada temuan terkait dengan politik uang. Tadikan denger sendiri, kata ibu-ibu hanya sembako dan pengobatan gratis,” kata Sopian.

Menurut Sopian, di Kebon Pala, Kecamatan Makassar, sebelumnya telah ditemukan pelanggaran kampanye. Itu dilakukan oleh Partai Amanat Nasional. Mereka kedapatan menggelar acara di tempat Ibadah.

“Sejauh ini baru satu dari PAN, mereka menggelar acara di Mushala. Sedangan ini (PKS) kan di aula,” kata dia.

Ketika disinggung mengenai temuan di lapangan ada bagi-bagi uang, Sopian mengaku belum menemukan itu. Kegiatan kampanye caleg PKS, kata dia, hanya ada pembagian sembako seperti yang disampaikan ibu-ibu yang hadir dalam acara PKS ini.

Artikel ini ditulis oleh: