Ribuan Guru honorer dari seluruh Indonesia melakukan aksi didepan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (10/2/02916). Dalam aksinya ribuan guru honorer K2 menuntut untuk segera diangkat menjadi PNS.

Jakarta, Aktual.com — Kabar meninggalnya dua guru honorer usai menggelar aksi di depan Istana Negara ditepis Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo. Menurutnya, kabar tersebut tidak benar alias hoax.

Informasi meninggalnya dua guru honorer ini sebelumnya disampaikan Sekjen Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), Denny Agung Setiawan. Dua guru meninggal usai aksi itu adalah guru yang tengah hamil tujuh bulan asal Magelang dan seorang guru berusia lanjut.

“Itu Hoax, kalaupun ada, saya tentunya monitor dong,” kata Hendro kepada wartawan disela-sela pengawalan aksi guru honorer Istana Negara, Jumat (12/2).

Diakuinya, dalam aksinya selama tiga hari terakhir ada beberapa peserta aksi yang mengalami sakit karena kelelahan.

“Kalau ada yang berobat, terus ada yang pingsan itu benar ada, kami mencatat dari kemarin sampai sekarang ada 82 orang yang memerlukan penanganan medis,” jelas Hendro.

Dari ke-82 orang yang ditangani tim media itu tercatat ada satu orang yang dilarikan ke rumah sakit terdekat karena guru honorer tersebut mengidap penyakit vertigo.

“Kemarin ada yang dibawa, ibu itu punya vertigo, tapi sekarang sudah sembuh kembali,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh: