Fadli Zon

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku heran dengan pernyataan yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengenai tantangan Indonesia selain Pilkada DKI Jakarta juga adanya ‘Trump Effect’.

Fadli mengatakan bahwa Kapolri tidak perlu terlalu banyak memberikan sinyal yang kemudian menimbulkan interpretasi dan perdebatan yang tidak perlu di publik.

“Menurut saya jangan terlalu banyak memberikan satu sinyalemen yang bisa menimbulkan interprestasi dan perdebatan yang tidak perlu,” tegas Fadli, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (25/1).

Ia mengingatkan Kapolri agar mengetahui tugas pokok dan fungsinya dalam struktur ketatanegaraan. Sehingga, soal Trump Effect bukan menjadi domain Polri melainkan pemerintah, partai politik, dan DPR RI.

“Kita kan harus sesuaikan dengan tupoksi masing-masing, soal Trump effect adalah domainnya pemerintah , juga domainnya Parpol, DPR. Saya kira itu bukan domain kepolisian untuk mengingatkan,” ujar dia.

“Apa yang dimaksud dengan Trump effect itu harus didefinisikan. Saya pun tidak jelas maksudnya Trump Effect seperti yang disampaikan Kapolri mengenai politik, hukum, budaya atau apa? Itu hanya memancing spekulasi dan perdebatan yang tidak perlu,” tandas politikus Gerindra itu.

Sebelumnya sempat diberitakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian berbicara tentang beberapa tantangan yang akan dihadapi Indonesia di masa mendatang dalam Rapim Polri. Salah satu tantangannya adalah soal Pilkada serentak hingga Donald Trump effect.

Dalam sambutannya, Tito menyebut Pilkada serentak tahun ini menjadi atensi khusus. Sesuai dengan perintah Presiden, Polri diminta menjaga situasi pasca-Pilkada agar kembali normal. Tito menuturkan ada tiga wilayah yang menjadi prioritas pengamanan saat Pilkada nanti, yaitu Aceh, Jakarta, dan Papua Barat

Selain tantangan dari dalam negeri, Tito menyebutkan adanya tantangan dari luar negeri, yaitu Donald Trump effect. Kebijakan Donald Trump yang mengutamakan kepentingan rakyat Amerika dengan jargonnya, ‘America First’, akan mempengaruhi peta politik dunia secara signifikan.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang