Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Mohammad Zaini (kanan) mendengarkan penjelasan Kepala Desa Batu Lintang Raymundus Remang (kiri) tentang tata cara memasuki rumah bentang yang dihuni masyarakat adat Dayak Iban Menua Sungai Utik di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (28/7/2023). ANTARA/Sugiharto Purnama
Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Mohammad Zaini (kanan) mendengarkan penjelasan Kepala Desa Batu Lintang Raymundus Remang (kiri) tentang tata cara memasuki rumah bentang yang dihuni masyarakat adat Dayak Iban Menua Sungai Utik di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (28/7/2023). ANTARA/Sugiharto Purnama

Jakarta, aktual.comPemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berkomitmen untuk mengembangkan potensi pariwisata lintas batas negara dengan mengintegrasikan berbagai destinasi ekowisata yang ada di wilayah tersebut.

“Kapuas Hulu mengembangkan pariwisata lintas batas dengan mengoptimalkan PLBN Badau sebagai pintu masuk wisatawan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Mohammad Zaini saat menghadiri Festival Rimba yang digelar masyarakat adat Dayak Iban Menua Sungai Utik di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (27/07/2023).

Langkah ini diambil untuk memaksimalkan potensi wisata di wilayah perbatasan dan memperkenalkan Kabupaten Kapuas Hulu sebagai tujuan wisata yang menarik.

Mohammad Zaini, menyatakan bahwa pihaknya telah mendeklarasikan Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi, mengingat adanya dua taman nasional, yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum. Status sebagai kabupaten konservasi ini sejalan dengan upaya pelestarian hutan dan kegiatan budaya yang dilakukan oleh masyarakat adat, khususnya masyarakat Dayak Iban Menua Sungai Utik.

Dengan tambahan status cagar biosfer, Kapuas Hulu menjadi tujuan menarik bagi para wisatawan yang tertarik dengan tema lingkungan, keanekaragaman hayati, dan adat-istiadat. Kabupaten Kapuas Hulu memiliki daya tarik kuat sebagai destinasi ekowisata karena ditunjang oleh tutupan hutan tropis tertua di dunia yang masih luas.

“Kabupaten Kapuas Hulu sebagai wilayah yang memiliki tutupan hutan tropis tertua di dunia yang masih cukup luas dengan keanekaragaman hayati, keberagaman seni budaya, serta letak geografis sebagai kabupaten perbatasan negara memiliki peluang yang lumayan besar sebagai tujuan wisata,” ujar Zaini.

Pemerintah daerah berupaya untuk mempromosikan festival-festival budaya yang digelar oleh masyarakat adat sebagai bagian dari kalender wisata tahunan. Selain itu, berbagai fasilitas infrastruktur terus dibangun dan ditingkatkan untuk memberikan pengalaman memuaskan bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke Kapuas Hulu.

“Mari terus kita wujudkan Kapuas Hulu sebagai daerah tujuan wisata yang aman, nyaman, dan berkualitas,” tambah Zaini.

Komitmen dan upaya dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu diharapkan akan semakin memperkuat pariwisata lintas batas negara di wilayah tersebut, mempromosikan kekayaan alam dan budaya, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan adat istiadat dalam sektor pariwisata.

Artikel ini ditulis oleh: