Jakarta, Aktual.com – Pendiri Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Entrepreneur (KAHMIPreneur) Kamrussamad menilai kasus korupsi yang menimpa beberapa BUMN disebabkan oleh tata kelola perusahaan bersih dan bagus atau good and clean governance (GCG) belum berjalan secara baik di BUMN.

“Kejadian di Krakatau Steel, peristiwa yang menimpa direksi PLN, dan kasus yang menimpa direksi Angkasa Pura II dengan PT INTI baru-baru ini menunjukkan bahwa kita ada masalah besar di lingkungan BUMN yakni GCG yang belum berjalan dengan baik,” ujar Kamrussamad di Jakarta, Kamis (1/8).

Dia juga menjelaskan bahwa dibutuhkan sebuah langkah nyata yang reformatif untuk memperbaiki manajemen setiap BUMN, khususnya mentalitas manajemen di tingkat menengah ke atas.

Jika langkah ini tidak segera dilakukan, maka dikhawatirkan akan kembali terjadi direksi BUMN yang terjerat kasus korupsi.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap lima pejabat Direksi Angkasa Pura II Kamis (1/8), dini hari.

KPK mengamankan barang bukti berupa uang senilai Rp1 miliar dalam pecahan dolar Singapura dari direksi Angkasa Pura II.

KPK telah mengkonfirmasi adanya operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis dini hari, kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan.

Diduga telah terjadi penyerahan uang untuk salah satu Direksi di PT. Angkasa Pura II terkait dengan proyek yang dikerjakan oleh PT. INTI.

Tim KPK telah mengamankan setidaknya lima orang yang terdiri dari unsur Direksi PT. AP II, pihak dari PT. INTI dan pegawai masing-masing BUMN yang terkait.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan