Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid (Ist)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Daerah Pemilihan Jawa Barat I fraksi Gerindra, Sodik Mujahid mengungkapkan sikap penanganan aparat hukum dalam menangani kasus penyerangan yang dilakukan GMBI kepada Ormas FPI di Bandung beberapa waktu lalu, menunjukan bahwa penegakan hukum sedang berjalan tidak adil.

Sodik mengatakan bahwa adanya permintaan dari Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Chaliyan memerintahkan masa Ormas GMBI untuk hadir mengimbangi masa FPI yang saat itu tengah memberikan dukungan moril kepada Habieb Rizieq yang diperiksa sebagai saksi di Mapolda Jawa Barat, Kamis (12/1) kemarin.

“Kapolda Jabar mengundang beberapa ormas untuk meminta masa mengimbangi masa FPI pada hari kamis dan hanya GMBI sbg binaan Kapolda yang hadir dan memfasilitasi apel pagi GMBI di halaman Mapolda Jabar satu hari sebelum peristiwa,” kata Sodik membeberkan adanya temuan fakta di lapangan, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Aktual.com, di Jakarta, Selasa (17/1).

Tidak hanya itu, sambung wakil ketua komisi VIII ini, bahwa diduga adanya pembiaran dalam penyerangan brutal yang dilakukan masa Ormas GMBI ketika itu.

“Pada hari kejadian yakni hari Kamis, Polisi membiarkan adanya anggota n simpatisan GMIB membawa balok dan senjata tajam (padahal UU Darurat melarang hal tersebut dan itu tidak sesuai Protap Polri),” ujar dia.

Ia pun juga menyayangkan sikap jenderal bintang dua itu yang diduga membiarkan aksi GMIB hingga berlangsung malam hari melebihi batas waktu pukul 18.00 yang diatur oleh UU, dan polisi Jabar baru membubarkan GMBI setelah didesak oleh masa FPI

“Kapolda Jawa Barat menyengajakan menengok anggota GMIB yang jadi korban di Tasikmalaya yang butuh waktu sekitar 3 jam ke sana. Sementara para korban kebrutalan oknum GMBI di pihak ulama dan santri yang dirawat di RSAl Islam tidak ditengok Kapolda. Padahal jarak Mapolda dan RSAI AL ISLAM hanya 10 menit karena berada di jalan yg sama yakni Jalan Soekarno Hatta,” tandas dia. [Novrizal Sikumbang]

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Andy Abdul Hamid