Puluhan petani rembang mendirikan tenda di depan Istana Merdeka sebagai bentuk perlawanan terhadap pembangunan pabrik semen di wilayahnya, Jakarta, Selasa (26/7/2016). Dalam aksinya para petani Rembang menamakan aksinya "Tenda Perjuangan" sebagai penolakan adanya tambang dan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Semarang, Aktual.com – Aksi long march rombongan pejalan kaki sejauh 150 kilometer warga Rembang yang menolak pendirian pabrik semen Indonesia sudah berada di jantung kota Demak, Jawa Tengah.

Kini, mereka yang berjalan dengan membawa bendera merah putih dan caping tengah beristirahat di sekitar kantor pemerintahan Bupati Demak.

“Kita masih istirahat dan dilanjutkan besok pagi agar sampai Semarang,” ujar Koordinator aksi Joko Prianto dihubungi Aktual.com, Rabu (7/12).

Joko yang sekaligus Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan kendeng (JMPPK) mengatakan, aksi jalan itu dilatarbelakangi atas putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung terkait izin lingkungan untuk pabrik semen PT Semen Indonesia di Rembang dikabulkan.

Mereka mendesak agar gubernur mencabut izin lingkungan dan menghentikan proses pembangunan pabrik semen di Rembang. Langkah itu baginya untuk mendorong Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencabut izin lingkungan yang diterbitkan pada 2012 lalu.

Sesuai jadwal, aksi mereka dimulai Senin (5/12/2016) kemarin, dan akan berakhir pada Jumat besuk di Kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang.

Sekitar puluhan warga yang berjalan kaki membawa tas dan bendera merah putih di bagian punggung belakangnya. Hampir sebagian peserta aksi dari warga Rembang dan Pati yang melintasi tiga Kabupaten, yakni Pati, Kudus, dan Demak.

Selanjutnya, massa akan melakukan perjalanan kembali dari Demak pada Kamis (8/12/2016), sampai Kota Semarang pada Kamis (9/12/2016).

Di hari terakhir Jumat (9/12/2016), mereka akan beraksi dan beraudiensi di depan kantor gubernur Jateng. (Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh: