Kendari, Aktual.com – Kesedihan dan rasa cemas terus memayungi Idawati. Begitu juga kedua anaknya, si sulung Adnansah Suriansah dan Azza Aisiyah yang masih duduk di kelas 3 dan kelas 1 SD 7 Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Bagaimana tidak, Suami dan Ayah dari keluarga kecil itu, yakni Suriansah, saat ini belum juga pulang. Suriansah menjadi salah satu dari warga negara Indonesia yang tengah disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina sejak 23 Maret lalu.

Dituturkan Idawati, sang suami terakhir berkomunikasi dengan dirinya dan anak-anak sebelum berangkat ke Filipina. Idawati tidak menyangka kalau komunikasi yang memang rutin dilakukan jika sang suami hendak berangkat berlayar itu ternyata jadi kontak terakhir mereka. Sebelum sang suami tidak lagi bisa dihubungi setelah disandera.

“Kami berharap Pak Suriansah sebagai suami dan ayah sebagai tulang punggung keluarga kembali di Kendari dalam keadaan selamat,” kata Idawati dengan lirih, di Kendari, Jumat (8/4).

Dituturkan dia, suaminya pada Oktober 2015 lalu sempat berada di Kendari. Bertemu anak-anak dan keluarga saat beroperasi rute Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dan Torobulu, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Dengan mata berkaca-kaca, Idawati berharap Pemerintah Indonesia dapat membebaskan suaminya. “Suami saya dan ayah dari Adnansah Suriansah (anak sulung) dan Azza Aisiyah (anak bungsu) mencari nafkah untuk keluarga tetapi kerja keras juga memberi kontribusi devisa untuk negara,” ujarnya.

Suriansah sendiri merupakan kepala kamar mesin II di kapal. Bersama sembilan rekannya dia disandera kelompok Abu Sayyaf.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara