Jakarta, aktual.com – Pemerintah menargetkan swasembada gula nasional, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan industri, dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Sebagai langkah awal, pemerintah akan menyempurnakan sejumlah regulasi pendukung yang selama ini menjadi dasar kebijakan sektor gula.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa setelah capaian positif pemerintah dalam swasembada beras dan jagung, kini fokus beralih ke produksi gula nasional. Dalam konferensi pers di kantor Kemenko Pangan, Kamis (12/6/2025), Zulkifli menyebut pembaruan regulasi menjadi bagian penting dalam percepatan target ini.
“Perlu disempurnakan, Perpres 40 mengenai swasembada gula. Kemudian Keppres 15 mengenai satgas percepatan swasembada gula. Sekarang prosesnya sedang berjalan,” ujar Zulkifli, yang akrab disapa Zulhas.
Zulhas menegaskan, swasembada yang ditargetkan bukan hanya gula konsumsi, tetapi juga mencakup gula rafinasi untuk industri. Saat ini, produksi gula konsumsi nasional masih sedikit di bawah kebutuhan, sementara industri masih sangat bergantung pada impor gula rafinasi.
“Kita ingin tidak hanya swasembada konsumsi, tapi juga industri. Dalam tiga tahun, target kita mencapai 5 juta ton,” jelasnya optimis.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan enam strategi utama untuk mewujudkan swasembada gula sebelum tahun 2028. Ia bahkan mengacu pada capaian produksi era 1930-an yang kala itu bisa mencapai 14 ton per hektare, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata produktivitas saat ini yang baru mencapai 4 ton per hektare.
“Ini berarti ada yang harus dibenahi. Doakan, mudah-mudahan bisa kembali minimal 14 ton seperti zaman dulu,” kata Amran saat panen dan tanam tebu perdana di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025).
Berikut enam langkah konkret pemerintah menuju swasembada gula:
- Penguatan penyuluhan kepada petani
- Perbaikan manajemen pengelolaan tebu
- Penyediaan sarana produksi dan pupuk
- Peningkatan infrastruktur irigasi
- Pengelolaan tanah berkelanjutan
- Harga gula yang menguntungkan petani
- “Kalau ini diberesin semua, swasembada jadi kenyataan,” tegas Amran.
Pemerintah juga mendorong peran serta swasta untuk masuk ke sektor produksi dan pengolahan gula, terutama dalam pengembangan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel) dari tebu.
Dengan penyempurnaan regulasi dan strategi nasional yang terukur, pemerintah yakin bahwa swasembada gula bukan sekadar wacana, tetapi target yang bisa dicapai dalam waktu dekat.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano