Puluhan Jurnalis yang tergabung dalam berbagai kelompok melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) di Jakarta, Kamis (25/8/2016). Dalam aksinya mendesak pemerintah menindak tegas para oknum TNI yang mengintimidasi dan represif terhadap kerja-kerja jurnalis. AKTUAL/MUNZIR

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Ikatan Jurnalis UIN, Rahmatullah (Pipo) menyayangkan kekerasan disertai pelecehan terhadap wartawati Matatelinga.com berinisial DE alias A (25) pada saat melaksanakan tugasnya di Desa Sari Rejo, Medan Polonia, Medan.

Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/8), Ikatan Jurnalis UIN mengungkapkan penganiayaan yang disertai dengan aksi pelecehan tersebut dilakukan oleh sejumlah oknum anggota Paskhas TNI AU Lanud Soewondo‎ yang mengejar wartawati DE hingga terpojok di sebuah warung es di Jalan Teratai, Desa Sari Rejo, Medan Polonia, Medan.

DE alias A kemudian dianiaya oleh sejumlah oknum TNI AU dan diancam akan ditusuk kemaluannya hingga dilecehkan selama perjalanan pulang. Korban mengalami luka dan trauma serius kini tengah dimintai keterangan tim penyidik TNI AU dan dewan pers terkait peristiwa yang telah menimpanya.

Oknum anggota TNI AU pada hari yang sama juga melakukan kekerasan berupa pemukulan terhadap dua wartawan MNC Media, Andri Safrin dan Tribun Medan, Array Argus hingga mengalami luka serius pada saat terjadi bentrokan atas lahan masyarakat Sari Rejo dengan TNI AU menjelang HUT RI-71.

Ikatan Jurnalis UIN menyatakan penolakannya dengan tegas terhadap segala bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap profesi wartawan. Kekerasan disertai pelecehan itu seharusnya tidak boleh lagi terjadi di Indonesia.

“Ikatan Jurnalis UIN mengutuk keras para pelaku yang melakukan aksi kekerasan disertai dengan pelecehan terhadap wartawati Matatelinga.com berinisial DE dan wartawan MNC Media, Andri Safrin serta Tribun Medan, Array Argus,” tegas Pipo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8).

Ikatan Jurnalis UIN mendesak TNI AU berlaku transparan dan mengumumkan hasil penyelidikan yang sudah dilakukan atas peristiwa yang menimpa DE, Andri Safrin dan Array Argus kepada publik.‎

Selain mengumumkan nama-nama oknumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga didesak memberikan sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kekerasan terhadap wartawan di Medan.

Pipo mengajak seluruh insan pers melakukan aksi solidaritas dengan turun ke jalan mengenakan pita hitam di lengan bajunya. (Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid