Jakarta, Aktual.com – Zainul Arifin, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKB, memimpin Tim Kunjungan Spesifik Komisi X DPR meninjau kesiapan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 tingkat SMP/sederajat di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Kami melihat di Kalsel masih banyak kekurangan yang dilaporkan terkait pelaksanaan UNBK tingkat SMP. Salah satunya kurangnya sarpras penunjang kegiatan UNBK yaitu komputer,” katanya saat meninjau kesiapan UNBK di SMPN 1 Kertak Hanyar, Banjar, Kalsel, belum lama ini.

Disampaikan, tahun ini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong pelaksanaan Ujian Nasional harus melalui perangkat elektronik yakni berbasis komputer.

Karena itu, pihaknya menghimbau kepada Pemerintah untuk lebih serius menangani sekolah-sekolah bukan hanya di kota-kota besar tapi juga di seluruh pelosok wilayah di Indonesia dalam rangka peningkatan sarpras penunjang kesuksesan UNBK tingkat SMP tahun 2017.

“Permasalahan ini akan kami sampaikan kepada Pemerintah terkait agar setelah kunjungan ini kesiapan UNBK bisa mencapai minimal berkisar 60-70 persen,” ungkap legislator asal Kalimantan Selatan ini.

Komisi X DPR berharap di tahun berikutnya kekurangan sarpras ini bukan menjadi penghalang tingkat kelulusan bagi sekolah-sekolah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Anggota Komisi X DPR Asdy Narang menambahkan, jelang pelaksanaan UNBK tingkat SMP khususnya di Provinsi Kalsel, dinilai masih belum siap. Hal ini berbeda dengan pulau Jawa yang infrastruktur dan sarpras pendidikannya sudah cukup memadai.

“Di SMPN 1 ini komputernya tidak ada, untuk pelaksanaan UNBK mereka harus menumpang ke sekolah lain yang memiliki ketersediaan komputer yakni SMKN 1 Gambut. Ini kan salah satu bukti bahwa Pemerintah kurang memperhatikan sekolah-sekolah di seluruh pelosok wilayah Indonesia, ” tegas Asdy.

Politisi F-PDI Perjuangan itu menyatakan mengenai kesiapan UNBK Komisi X DPR terus berupaya mendorong agar pelaksanaan UNBK ke depan agar dapat terlaksana dengan baik. Meski ia menyinggung keterbatasan anggaran pemerintah namun ia meyakini ke depan pelaksanaan UNBK akan berjalan optimal.

Sementara perwakilan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Titi Savitri mengatakan, pemenuhan sarpras alat elektronik berupa komputer bukan hanya diperuntukkan untuk UNBK saja melainkan juga ditujukan untuk meningkatkan generasi IT.

“Harapannya, bantuan komputer dapat digunakan secara optimal. Bukan hanya untuk UNBK saja, tapi juga untuk ujian-ujian sekolah lainnya, karena mau tidak mau dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran harus mengikuti revolusi teknologi. Dengan peningkatan generasi IT siswa bisa lebih punya akses langsung kepada sumber ilmu sehingga menjadi lebih luas wawasan, ” jelasnya.

Pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTs akan dilaksanakan dalam dua gelombang yakni pada tanggal 2-4 Mei dan 15 Mei serta 8-10 Mei dan 16 Mei mendatang. Kunjungan spesifik diikuti Ridwan Hisjam, Wiryanti Sukamdani, Ida Bagus Putu Sukarta, Iwan Kurniawan, Anita Jacoba dan Lathifah Shohib.

Artikel ini ditulis oleh: