Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Al Shabaab mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di balik serangan itu, dan mengatakan bahwa jumlah korban yang mereka bunuh adalah lima orang, serangan itu mereka lancarkan dengan menyasar pengikut non-Muslim.

Pada Agustus, pelaku anggota Al Shabaab membunuh empat pria dengan cara yang sama. Pada awal Juli, sembilan orang juga tewas dengan cara serupa di sebuah desa yang letaknya berdekatan dengan peristiwa saat ini.

Setelah serangan terkini, sejumlah orang berunjuk rasa dengan membakar ban di jalan pada Rabu, mengeluhkan ketidakamanan. Ketika keadaan menjadi ricuh, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Pemerintah memberlakukan jam malam di kawasan sekitar setelah terjadi serangan beberapa waktu lalu.

Pemberontakan kelompok al Shabaab, yang memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaida, bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Somalia dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan untuk memaksakan penerapan hukum Islam garis keras di negara itu. Mereka menggencarkan serangan di wilayah Kenya karena sebelumnya negara itu mengirim pasukannya ke Somalia pada 2011.

Mereka juga mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan lintas batas dalam beberapa bulan belakangan, termasuk serentetan aksi bom jalanan yang menyasar pasukan keamanan.[ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid