Presiden Joko Widodo menghadiri acara pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (2/8). WIEF ke-12 berlangsung dari 2-4 Agustus 2016. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Pemerintahan Presiden Joko Widodo sempat berkomitmen akan menjadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Bahkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti juga sempat menjanjikan hal serupa. Namun kini janji itu belum juga terealisasi.

Demikian disampaikan Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, Jumat (19/8).

Bahkan menurut dia program ini setali tiga uang dengan poros maritim, dimana pihaknya belum sekalipun diajak bicara oleh pemerintah.

“Kementerian Kelautan dan Perikanan sejauh ini belum komunikasikan program LIN ke DPR. Sama halnya dengan poros maritim juga hingga hari ini belum dikomunikasikan,” ujar dia.

Padahal menurut dia, sejatinya program ini masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. “Nah, kalau sudah masuk RPJMN seharusnya dibicarakan dengan DPR. Karena menyangkut anggaran yang akan dikeluarkan untuk program tersebut,” urainya.

Ia pun meyakni kalau program ini berjalan, Maluku akan menjadi pusat pengembangan sektor perikanan terkemuka di Indonesia. “Program ini sangat produktif bagi pengembangan sektor perekonomian wilayah timur Indonesia. Saya sangat yakin LIN mampu menopang pembangunan daerah,” jelasnya.

Perlu diketahui,potensi sumber daya ikan Provinsi Maluku sendiri diperkirakan adalah kurang lebih satu juta ton dengan jumlah tangkapan sekitar 80% per tahun (ZEEI, 1998).

Sementara itu, pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing berpendapat belum direalisasikan progam LIN di Maluku adalah bentuk ketidak seriusan pemerintah pusat untuk melaksanakan agenda prioritas yang tertuang dalam Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ekspektasi masyarakat terhadap Presiden Jokowi begitu besar. Apalagi janji kampanye beliau untuk mengembangkan sektor perekonomian wilayah timur. Realisasi program LIN inilah yang mampu membuktikan janji Presiden Jokowi,” kata Emrus.

Menurut Emrus, faktor krusial yang menyebabkan belum terealisasinya program LIN selama ini adalah Presiden Jokowi belum aktif mendorong Menteri KKP untuk memfasilitasi program tersebut.

“Sebagai Presiden, Jokowi harus aktif memberikan arahan dan semangat kepada Menteri KKP untuk mengimplementasikan program kerjanya, apalagi LIN hanya bagian dari program Poros Maritim sewaktu kampanye. Saya sangat berharap Presiden tidak mengecewakan rakyat,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby