Indonesia - Korsel Kerjasama Kembangkan Program Pesawat Tempur (Aktual/Ilst.Nelson)
Indonesia - Korsel Kerjasama Kembangkan Program Pesawat Tempur (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Indonesia menginvestasikan Rp18 triliun dalam kontrak Kesepakatan Pembagian Biaya (CSA) pengembangan program pesawat tempur KF-X/IF-X yang dilakukan bersama antara Indonesia dan Korea Selatan.

“Sebanyak Rp18 triliun. Itu yang kita keluarkan,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Kamis (7/1).

Jumlah tersebut merupakan 20 persen dari nilai keseluruhan biaya proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X, dimana pihak Korea Selatan akan membiayai 80 persen dari total proyek.

Nilai investasi tersebut, lanjut Ryamizard, hanya untuk biaya pembuatan purwarupa pesawat sebanyak tiga unit.

Sementara rencana pembuatan pesawat KF-X/IF-X untuk Indonesia sebanyak dua skuadron yang ditargetkan selesai pada 2025, akan dibiayai dengan dana yang berbeda.

Pembuatan dua unit pesawat purwarupa akan dilakukan di Korea Selatan dan satu unit pesawat sisanya dirakit di Indonesia.

Pengerjaan pembuatan pesawat tersebut juga melibatkan ilmuwan dan teknisi dari Indonesia dalam jumlah yang berbeda-beda di setiap unit.

“Satu dua disana, tapi satu itu 20 persen orangnya (Indonesia), yang kedua 50 persen, yang ketiga di sini 80 persen,” tutur dia.

Pesawat tempur KF-X/IF-X yang akan dibuat oleh Korea Selatan dan Indonesia tersebut merupakan generasi paling baru yaitu generasi 4.5, lebih tinggi dari F-16.

Seluruh komponen menggunakan pengembangan dari Korea Selatan, tanpa melibatkan perusahaan di negara lain seperti Amerika Serikat atau Prancis.

Ryamizard menekankan bahwa Indonesia harus mampu membuat pesawat tempur produksi sendiri, dan berhenti membeli dari negara lain guna meningkatkan kemampuan pertahanan udara.

Artikel ini ditulis oleh: