Jakarta, aktual.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), melakukan penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) setiap tahun untuk menjadikan inovasi sebagai budaya guna mengatasi ancaman resesi global.

“Dalam pelaksanaan pengukuran Indeks Inovasi Daerah, BSKDN Kemendagri melaksanakan IGA (Innovative Government Award) setiap tahun dan memberikan penghargaan kepada daerah yang terinovatif,” kata Kepala BSKDN Yusharto Huntoyung dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (7/5).

Yusharto menjelaskan penilaian IID bertujuan untuk meningkatkan posisi Indonesia pada Indeks Inovasi Global hingga mencegah terjadinya resesi global.

Selain itu, dengan inovasi yang berlangsung secara konsisten di setiap daerah, Yusharto berharap agar inovasi dapat menjadi budaya sehingga terjadi peningkatan kualitas pelayanan publik.

Bagi daerah yang kurang inovatif, BSKDN secara intens melakukan pembinaan secara langsung dengan berkunjung ke daerah-daerah yang memerlukan asistensi dan fasilitasi pembinaan inovasi.

Dia pun berharap langkah tersebut memberikan dampak positif terhadap peningkatan pencapaian Indonesia secara global di dunia.

“Kami (BSKDN) tidak hanya memberikan penghargaan pada daerah terinovatif, tetapi juga bagi daerah yang belum atau kurang inovatif, kami juga melakukan pembinaan,” jelasnya.

Untuk mengatasi ancaman resesi global, lanjutnya, semua pihak harus berperan dalam memberikan rekomendasi terobosan di berbagai bidang melalui inovasi dan transformasi digital.

Dia menambahkan para pengguna internet kini lebih bergantung pada gawai yang dinilai lebih praktis dan efektif dibandingkan komputer. Banyaknya pengguna internet berbasis telepon pintar tersebut semestinya dapat meningkatkan daya saing Indonesia secara global.

“Kita perlu membuat inovasi di berbagai sektor kehidupan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Yusharto.

Pada IGA 2022, BSKDN Kemendagri memberikan penghargaan kepada tujuh provinsi terinovatif, 12 kabupaten terinovatif, 12 kota terinovatif, lima daerah perbatasan terinovatif, dan empat daerah tertinggal terinovatif.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain