Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri PU Basuki Hadimuljono (kedua kiri) menghadiri penandatanganan Kontrak Kegiatan Kementerian PU Tahun Anggaran 2016, di Jakarta, Rabu (6/1). Kementerian PU merealisasikan serapan anggaran sebesar 94 persen, sedangkan pada awal 2016 ini menandatangani 1.026 paket proyek senilai Rp 25 triliun secara serentak dari 10.649 paket pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menggelontorkan anggaran senilai Rp2,1 triliun ke Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan digunakan untuk mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan ekonomi wilayah.

“Dana itu akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan ekonomi wilayah seperti membangun akses jalan ke kawasan wisata dan sentra pangan, menata kawasan permukiman, mengembangkan sistem penyediaan air minum dan sistem penyehatan lingkungan permukiman,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/2).

Basuki juga menjelaskan anggaran tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan sejumlah bendungan, meningkatkan jaringan sumber daya air dan jaringan pemanfaatan air dan menyediakan perumahan untuk masyarakat.

Bahkan tahun ini, NTB juga memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang jalan sebesar Rp416,1 miliar, DAK Irigasi Rp73,9 miliar, DAK Air Minum Rp34,6 miliar, DAK Sanitasi Rp32,1 miliar dan DAK Perumahan sekitar Rp5,9 miliar.

“Kebijakan DAK ini jadi bagian komitmen Kementerian PUPR mendukung desentralisasi fiskal kabupaten/kota untuk pelayanan dasar dan penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Selain itu, Basuki juga mengatakan pihaknya juga tetap melanjutkan pembangunan bendungan Tanju dan bendungan Mila di tahun 2016 ini sebagai bagian dari program pengembangan wilayah NTB.

Kementerian, lanjut dia, menglokasikan dana untuk pembangunan kedua bendungan yang rencananya dibangun selama 3,5 tahun tersebut sebesar Rp127 miliar dengan sistem multiyears (jangka panjang).

“Bendungan itu kita harap mampu menampung masing-masing sebesar 18,27 juta meter kubik dan 6,57 juta meter kubik. Ini untuk mendukung irigasi seluas 3,93 ribu hektare. Juga untuk pembangkit listrik sebesar 0,5 MW,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka