Jakarta, Aktual.com —  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengharapkan adanya tambahan pagu anggaran RAPBN 2016 karena dari usulan anggaran sekitar Rp178 triliun, hanya dialokasikan pagu anggaran sekitar Rp103,8 triliun.

“Kami berharap angka yang pernah diusulkan dapat dipenuhi. Setidak-tidak ada kenaikkan angkanya. Pagu anggaran RAPBN per Juli (2016) sudah meningkat (Rp106,4 triliun), namun setelah ada penajaman menjadi berkurang (Rp103,8 triliun),” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang diterima di Jakarta, Selasa (15/9).

Basuki menjelaskan, penurunan angka pagu anggaran itu dikarenakan adanya pemotongan oleh Bappenas/Kementerian Keuangan yang diperuntukkan bagi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Hal itu, ujar dia, dikarenakan adanya fungsi nomenklatur seperti Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Sumber Daya Air Irigasi Desa (P4 ISDA) dan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, yang cenderung menjadi wewenang Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Akibat menurunnya pagu anggaran dimaksud, lanjutnya, maka beberapa paket pekerjaan yang sebelumnya sudah dibahas dengan Komisi V DPR RI, terdapat pergeseran.

“Misalnya untuk mengejar target suksesnya program Ditjen Cipta Karya yakni 100-0-100. Dan program Ditjen Sumber Daya Air seperti pengaman pantai. Imbasnya, volume pekerjaan menjadi berkurang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka