Jakarta, Aktual.com — Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdhatul Ulama (LPBI-NU) menggelar diskusi publik bertema ‘Mencari Solusi Asap yang Tak Kunjung Lenyap’, di Gedung PBNU, jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (13/10).

Ketua PP LPBI NU, M. Ali Yusuf mengatakan, diskusi ini diselenggarakan untuk mencari solusi bersama antar pemangku kepentingan terkait asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan. Sehingga, kata ia, peristiwa tahunan tersebut dapat segera teratasi, serta mendapatkan solusi (jalan keluar) yang terbaik.

Dari dampak kebakaran hutan tersebut, menurutnya, penyakit ISPA meningkat, pelayanan publik menjadi lumpuh, matinya sektor jasa, dan berhentinya kegiatan pendidikan.

Kebakaran hutan dan lahan, juga menyebabkan ekosistem menjadi rusak dan meningkatnya emisi gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim. Total kerugian yang ditimbulkan oleh bencana tersebut ditaksir Rp400 Triliun.

Ali mengungkapkan, dalam menghentikan kabut asap, perlunya penanganan serius terhadap warga yang wilayahnya terkena asap agar segala penyakit akibat asap dapat segera tertangani.

Ia menganjurkan, agar diterapkan langkah strategis seperti penegakan hukum, sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mengkaji ulang tata kelola lahan dan perlunya kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan bagi kehidupan manusia.

“Semua langkah tersebut harus dilakukan bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: