Jakarta, Aktual.com — Ustadzah Nur Hasanah mengungkapkan, bahwa ada ebberapa kesalahan gaya berpakaian (fashion) yang diterapkan oleh umat Islam, yang mana bisa kita lihat dari cara berpakaian Muslimah saat ini, seperti:

1. Mengenakan pakaian yang sempit, transparan (tembus pandang) dan yang membuat orang tertarik untuk memandang.

2. Mengenakan pakaian yang terbuka dari bawah, atau tidak menutupi betis, dua telapak kaki, punggung, mengenakan celana pendek juga pakaian-pakaian yang menampakkan kecantikan wanita di hadapan laki-laki bukan mahramnya.

3. Mengenakan pakaian yang berlengan pendek, termasuk di dalamnya mengenakan kaos sehingga menampakkan kedua lengan tangan.

4. Mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian laki-laki, baik dalam bentuk maupun ciri-cirinya.

5. Mengenakan konde (sanggul) rambut, karena ia termasuk menyambung rambut.

6. Mengecat kuku sehingga menghalangi air mengenai kulit ketika berwudhu.

7. Memakai kuku palsu atau memanjangkan kuku tangan dan kaki.

8. Tidak memakai kerudung (penutup kepala).

9. Tidak memakai kaos kaki, sehingga tampak telapak kakinya.
Adapun laki-laki saat ini entah disadari atau tidak, menurut Ustadzah Hasanah, mereka juga telah melakukan kesalahan pula dalam berpakaian. Di antaranya:

1. Isbal (menurunkan atau memanjang-kan pakaian hingga di bawah mata kaki)

2. Mengenakan pakaian tipis dan ketat.

3. Mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian wanita.

4. Mengenakan pakaian modis yang sedang nge-trend.

5. Mengenakan pakaian yang tidak menutupi aurat.

6. Tidak memperhatikan masalah pakaian ketika masuk masjid.

7. Mengenakan pakaian bergambar makhluk bernyawa

8. Laki-laki menggunakan perhiasan emas dan kain sutera.
“Ada 1 hal yang terpenting jika kita berbicara mengenai pakaian yaitu “Aurat” antara wanita dan pria memiliki batasan aurat yang berbeda, di dalam kitab al-Muhadzdzab, Imam al-Syiraaziy berkata, “Aurat laki-laki antara pusat dan lutut, sedangkan pusat dan lututnya sendiri bukan termasuk aurat. Hanya saja, sebagian madzhab kami berpendapat bahwa pusat dan lutut termasuk aurat. Yang benar adalah, keduanya bukanlah aurat. Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khuduriy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Aurat laki-laki adalah antara pusat dan lutut. Sedangkan aurat wanita adalah seluruh badannya, kecuali muka dan kedua telapak tangan’,” tutur Ustadzah Hasanah kepada Aktual.com, di Jakarta, Selasa (22/03).

Mohammad bin Ahmad al-Syasyiy, dalam kitab Haliyat al-‘Ulama pun berkata, “Aurat laki-laki adalah antara pusat dan lutut. Sedangkan lutut dan pusat bukanlah termasuk aurat. Pendapat semacam ini dipegang oleh Imam Malik dalam sebuah riwayat dari Ahmad. Sebagian golongan dari kami berpendapat, bahwa pusat dan lutut termasuk aurat. Sedangkan aurat wanita adalah seluruh badan, kecuali muka dan kedua telapak tangan.”

Al-Haitsamiy, dalam kitab Manhaj al-Qawiim berkata, “Aurat laki-laki, baik masih kecil maupun sudah dewasa, budak non mukatab, maupun mukatab, serta anak budak, adalah antara pusat dan lutut. Sedangkan aurat wanita merdeka, masih kecil maupun dewasa, baik ketika salat, berhadapan dengan laki-laki asing (non mahram) walaupun di luarnya, adalah seluruh badan kecuali muka dan kedua telapak tangan.”

“Dari ketiga pendapat ulama tersebut memang berbeda-beda, akan tetapi kita bisa memilih salah satu dari pendapat tersebut karena ketiga pendapat tersebut semua berniat baik untuk menutup aurat. Mana yang merasa bisa Anda lakukan maka lakukan itulah keindahan Islam, yang tak pernah memberatkan umatnya,” tandasnya. Bersambung…..

Artikel ini ditulis oleh: