Yudi Latif
Yudi Latif

Saudaraku, di dunia ini cuma ada tigal hal yang sempurna: judul lagu andra and the backbone, merek rokok, dan Tuhan. Selebihnya hanyalah berusaha mendekati kesempurnaan.

Janganlah cemburu pada keagungan. Sebagian orang terlahir agung, sebagian lain bisa meraih keagungan. Sedang sisanya menjadi pengikut keagungan. Tetapi yang diikuti tak mesti lebih sempurna dari pengikut.

Sesungguhnya derajat kesempurnaan pemuka agung ditentukan oleh derajat kesempurnaan pengikutnya. Mutu kepemimpinan suatu negara mencerminkan mutu peradaban rakyatnya.

Maka, apa yang kau harap dari pemimpinmu telah kau tanamkan benihnya pada dirimu.

Mulai dengan menata karakter diri sekujur, akan menularkan energi positif bagi batur (mitra) sekasur; keberesan batur sekasur akan merapihkan batur sedapur; kerapihan batur sedapur akan menumbuhkan kebaikan pada batur sesumur; kebaikan batur sesumur akan menebarkan kemuliaan bagi batur selembur (sekampung); kemuliaan batur selembur akan meninggikan keadaban pada batur setutur setanah air.

Adapun bagi para pemimpin, apa yg diharap dari rakyatnya, telah dipenuhi terlebih dahulu keteladanan dan harapan mereka.

Seorang penguasa bertanya pada sang guru ihwal pengambilan keputusan yang benar: ‘Kapankah waktu terbaik berbuat sesuatu? Siapa orang terpenting untuk bekerjasama? Apakah hal terpenting untuk dikerjakan sepanjang waktu?’ Sang guru menjawab: ‘Waktu terbaik adalah sekarang. Orang terpenting adalah siapa yang menyertaimu. Hal terpenting adalah membahagiakan rakyat sekelilingmu.’

Mendekati kesempurnaan harus dimulai dari perbaikan diri dan persambungan energi positif. Seperti halnya energi negatif bisa menular, begitu pun energi positif. Penyempurnaan kehidupan bersama harus membuat penularan energi positif lebih kuat dari energi negatif. Praksis silaturahim dan pelayanan, dengan melakukan apa yang bisa diperbuat saat ini, bersama orang-orang terdekat, untuk membahagiakan sesama dan rakyat sekitar adalah pangkal kebijaksanaan dan kebahagiaan.

Makrifat Pagi, Yudi Latif

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin