Yogyakarta, Aktual.com – Sebuah keluarga harus diisi terus dengan cinta guna menciptakan kehidupan rumah tangga yang damai, tenteram, nyaman dan bahagia lahir batin.

Kunci dari semua itu adalah konsistensi dari suami-istri dalam membangun cinta dalam kehidupan keluarga mereka. Setidaknya demikian yang dikatakan oleh Master of Spiritual Life Yoyok Suharto.

“Membangun cinta dalam keluarga adalah sebuah harapan besar bagi pasangan suami istri agar dapat mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah (samawa),” kata Yoyok yang akrab disapa Gus Salam di Yogyakarta, Minggu malam.

Pada seminar “Menggali Cinta yang Hilang” dan peluncuran buku “online” Terapi Cinta, Yoyok mengatakan cinta merupakan fondasi dasar dalam kehidupan rumah tangga yang seharusnya menjadi surga bagi penghuninya.

“Namun, situasi saat ini yang penuh dengan segala tuntutan dan tanggung jawab yang besar dalam dunia pekerjaan menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan tanggung jawab tersebut,” katanya.

Kondisi itu, menurut dia, mengakibatkan kurangnya pertemuan dan komunikasi di dalam keluarga. Hidup hanyalah sebatas rutinitas dan kewajiban fisik sehingga kadar cinta di dalam batin mengalami pemudaran dan kehampaan.

“Kehidupan rumah tangga, yang selama ini diidam-idamkan menjadi surga dalam keluarga, kini tidak lagi bisa menjadi kenyataan. Bingung dan gelisah selalu melanda diri, karena kondisi perasaan atau banyaknya sampah-sampah batin menumpuk dalam diri,” katanya.

Menurut dia, komunikasi yang kurang baik, kurangnya perhatian, jarangnya bertemu dengan anggota keluarga, hilangnya kepercayaan serta rasa bosan di antara pasangan suami istri menjadi penyebab pudarnya rasa cinta dalam keluarga. Hidup hanya sekadar melepaskan kewajiban belaka, namun kenyataannya hati merana dan hampa.

“Oleh karena itu, jangan biarkan sampah-sampah batin menyebabkan kehidupan kita berantakan dan menghancurkan kehidupan keluarga kita. Sayangi dan selamatkanlah keluarga kita dari kehancuran,” kata Yoyok.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan