Ketua DPD RI Oesman Sapta (Dok DPD)

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPD RI Oesman Sapta menerima Wakil Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia (Presiden Komite Solidaritas) Ilyas Magomed Salamovich Umakhanov di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (17/7).

Pada kesempatan itu, Oesman Sapta juga di dampingi oleh Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Senator Kaltim Muhamad Idris, Tanuwidjaya Senator Kepri dan Sekjen DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto.

Selain itu turut hadir sementara itu, Wakil Ketua Dewan Federasi Maejlis Federal Federasi Rusia (Presiden Komite Solidaritas dan Kerjasama Afrika-Asia Rusia), bersama DA Vozianov, Daxyanov, AP. Butaeva, Mikhail Yuriviech Galuzin, VA Novoseltseva, dan DM. Tetyyushin.

Dalam pertemuan tersebut Oesman Sapta berharap Rusia tidak saja berinvestasi di transportasi Kereta Api (KA), melainkan yang lainnya. Seperti pertambangan emas, boxit, batubara, aluminium, dan lain-lain yang terkandung di dalam bumi Kalimantan Timur.

“Investasi Rusia masih kecil di Kalimantan Timur, padahal kekayaan alam di sana masih banyak. Seperti emas, bauksit, voil, aluminium, batubara, dan lain-lain. Rusia bisa membuat pabrik aluminium. Jadi, kami welcome untuk Rusia,” ujar Oesman.

Menurut Oesman, banyak negara yang mau berinvestasi di Kalimantan Timur. Misalnya, Cina, Inggris dan negara Eropa lainnya. Oesman melihat Rusia mempunyai teknologi yang canggih, maka diharapkan Rusia bisa masuk ke sektor pertambangan ini. “Hanya saja kerjasama itu harus konkret,” pungkasnya.

Senada dengan Oesman Sapta, Senator dari Kalimantan Timur, Muhamad Idris juga mengharapkan Rusia tidak saja membangun transportasi kreta api di Kalimantan Timur, melainkan bagaimana kereta api itu bisa menghubungan di lima provinsi Kalimantan. “Kita berharap Rusia bisa menghubungkan lima provinsi di Kalimantan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia (Presiden Komite Solidaritas) Ilyas Magomed Salamovich Umakhanov sependapat dengan keinginan Ketua DPD RI tersebut. Kerusakan akibat pertambangan itu juga sudah dibicarakan dengan berbagai pihak terkait, dan kerusakan itu terjadi di seluruh dunia.

“Perusahaan tambang itu membuat Indonesia berwibawa di pasar internasional. Tapi, Rusia yakin dan berminat untuk kerjasama dengan Indonesia. Karena itu kita sampaikan pada perusahaan itu agar bisa memulai kerjasama,” ungkapnya.

Ilyas mengatakan jika akan ada festival Indonesia di Moskow pada 4 Agustus 2017 mendatang. Rusia mendukung Festival tersebut karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai budaya dengan pendudukan 250 juta jiwa ini.

“Dubes RI di Rusia sangat aktif di Moskow untuk mengenalkan berbagai budaya, kekayaan, pendidikan, tujuan wisata dan lain-lain. Karena itu saya minta dukungan Indonesia, dan kami pertimbangkan agar Oesman Sapta bisa berkunjung ke Rusia,” pungkasnya.

Laporan: Nailin in Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid