Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir - Pilkada DKI Jakarta. (ilustrasi/aktual.com)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir - Pilkada DKI Jakarta. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan bahwa Yusril Ihza Mahendra bukanlah orang baru di lingkungan Muhammadiyah. Terlebih Yusril sebelumnya sudah biasa terlibat dalam kerja organisasi Muhammadiyah.

“Muhammadiyah sebagai kekuatan moral keagaamaan selalu memberi apresiasi kepada kader terbaik bangsa untuk menghibahkan dirinya memimpin dimanapun berada,” katanya kepada wartawan usai bertemu dengan bakal cagub Yusril di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).

Silaturahim membicarakan masalah kebangsaan dan keinginan Yusril calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Kepada Yusril, Haedar menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi. Seorang pemimipin juga harus paham tentang cita-cita para pendiri bangsa.

“Ini kan harus menjadi cita-cita nasional, termasuk di daerah-daerah, bahkan cita-cita rakyat,” jelasnya.

Disampaikan pula bahwa Muhammadiyah tidak akan masuk dalam wilayah politik. Akan tetapi, sebagai kekuatan moral keagaaman, Muhammadiyah berkomitmen untuk bekerjasama pemimpin dan rakyat agar Indonesia lebih maju, termasuk di DKI Jakarta.

Figur Yusril sendiri dilihat Haedar sebagai orang yang memiliki pengalaman pergerakan keumatan dan pergerakan kebangsaan yang cukup intens sejak muda. Pengalamannya di pemerintahan juga banyak, termasuk pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain itu, Yusril juga memiliki visi kebangsaan yang tinggi terutama sebagai ahli hukum tata negara yang juga teraplikasi dalam langkah-langkahnya.

“Sebagai aktivis dia juga punya komitmen kerakyatan,” demikian Haedar.(Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid