Perusahaan ini, klaim dia, pernah memenangi tender rusun KS Tubun pada 2016. Proyek itu seharusnya sudah selesai pada Desember 2016, tapi hingga kini belum beres pengerjaannya.
Dia pun meragukan mutu proyek yang dilakukan PT Totalindo. Apalagi, kedalaman fondasi rusun tak sesuai dengan permintaan pemerintah DKI, yakni 30 meter. Mereka hanya membuat fondasi sedalam 20 meter.
“Padahal hal ini penting agar masyarakat Jakarta yang nantinya akan menghuni Rusun menjadi aman dan tidak disuguhi bangunan yang tidak bermutu,” pungkas Muhkidin.
Dengan begitu, Anies -Sandi yang bulan Oktober akan dilantik, lanjut dia, harus memprioritaskan untuk melakukan audit tender rumah susun diera Ahok-Djarot. “Karena ditenggarai ada ketidak beresan seperti beberapa proyek Rusun yang dikerjakan oleh PT Totalindo Eka Persada Hasilnya terlambat pembangunannya dan bahan bangunanya tidak bermutu,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, Anies -Sandi yang punya rencana untuk membebaskan uang muka bagi calon pembeli Rusun harus memperhatikan kualitas dan keamanan bangunan. “Jangan sampai ada lagi kontraktor yang diam-diam menggunakan bahan bangunan yang tidak sesuai dengan spesifikasi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu