Calon Gubernur DKI nomor urut 1, Agus Yudhoyono menyalami pendukungnya saat kampanye bertajuk 'Apel Siaga' di lapangan eks Golf Driving Range Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017). Massa relawan memadati lokasi dengan memakai kaus kampanye bertema Agus-Sylvi berwarna hitam. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono menilai birokrat di Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dibawah tekanan dan penuh kekhawatiran sehingga tidak bisa maksimal dalam bekerja.

Hal itulah yang menjadi penyebab birokrasi di DKI Jakarta mendapatkan ‘rapor merah’ dibandingkan dengan propinsi lain. Kondisi kerja demikian tidak sehat dan tidak konstruktif.

Agus menekankan demikian menanggapi pernyataan paslon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat, tentang bagaimana mereformasi sistem birokrasi. Ahok mengatakan, pihaknya menggunakan indikator kinerja sebagai pembenahan dan penilaian birokrat di DKI.

“Saya menduga birokrasi selama ini dipenuhi rasa takut. Diancam dicopot, dan sebagainya. Alasannya ingin meningkatkan kinerja birokrat. Itu bukan kerja konstruktif. Itulah kenapa kinerja aparatur sipil negara nilainya merah,” kata Agus.

“Di Jakarta birokrasinya nomor 16 dari seluruh provinsi. Kenapa ? Padahal anggaran paling besar. Ini ada kaitannya dengan kepemimpinan yang represif. Kalau serba takut maka akan mudah melaporkan laporan ‘ABS’ Asal Bapak Suka,” sambungnya.

“Kalau ada yang rusak atau enggak bersih, jadi enggak dilaporkan karena takut. Bukannya diberi arahan. Nah, ini yang kita lalukan, kita akan arahkan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: