Jakarta, Aktual.com-Petrosa Dua Ate atau akrab disapa Ibu Pepy baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya saat disambangi di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, belum lama ini. Wanita kelahiran Flores, 1 Januari 1960 itu tengah mengunjungi salah satu anaknya, Eduardus Vinsensius atau Edwin (35).

Edwin merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dua adiknya masing-masing Matheus Paeceli Della atau Tens (34) dan Yohanes Mayolis atau Yolos (30). Ketiganya berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana hasil dari kerja keras Pepy sebagai penjahit dan penjual barang-barang rumah tangga di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Diceritakan Pepy, dirinya berasal dari keluarga yang ekonominya pas-pasan. Bahkan, untuk makan sehari-hari saja, orang tuanya sampai hutang sana-sini karena tidak mempunyai uang. Pepy sendiri tidak sampai menyelesaikan pendidikan SMA yang sempat dienyamnya.

Orang tuanya kemudian memutuskan menerima pinangan Yakobus Ponang untuk menikahi Pepy pada tahun 1979. Setahun kemudian, keluarga baru ini dikaruniai anak pertama Edwin. Tens, anak kedua menyusul dua tahun kemudian dan Yolis di tahun 1986. Yakobus sendiri sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit.

Cobaan mulai datang saat anak pertamanya Edwin menginjak usia 9 tahun. Sang ayah sakit dan terpaksa dirujuk ke Jakata karena rumah sakit di Flores belum memadai. Sebulan dirawat, Yakobus Ponang benar-benar dipanggil Tuhan dan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa.

“Saya larut dalam kesedihan. Tapi itu nggak lama karena saya berpikir, kalau terus dalam kesedihan bagaimana anak-anak nanti. Akhirnya saya bangkit untuk bekerja,” kenany Pepy.

Ia melanjutkan usaha menjahit almarhum suaminya sambil mencari tambahan lain seperti menjual bubur kacang dipinggir jalan hingga menjual barang-barang secara kredit. Barang-barang itu Pepy beli di Makasar dari hasil menjual arak. Hasilnya untuk makan sehari-hari dan sebagiannya ditabung untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Pesan almarhum suaminya, ketiga anaknya sebisa mungkin menempuh pendidikan tinggi. Pesan yang terus diingatnya. Dari hasil menjahit dan menjual barang-barang sehari-hari secara kredit, Pepy berhasil menyekolahkan Edwin hingga perguruan tinggi di Yogyakarta yakni Universitas Sanata Darma jurusan teknik elektro.

“Kami naik kapal kayu, gelombang sangat tinggi. Edwin bilang ke saya, mama, tujuh turunan tidak akan naik kapal ini lagi. Dengan air mata saya bilang, iya kau ngomong itu, tidak akan lagi naik kapal ini, kau pergi sekolah, 4 tahun kau lulus, kau bekerja, kau pulang ke Flores naik pesawat,” beber Pepy.

Percakapan dalam 4 hari perjalanan Flores – Yogyakarta itu melecut semangat Edwin hingga di Jogja ia berhasil menyelesaikan kuliahnya selama 4,5 tahun dengan predikat cum laude di tahun 2003. Selepas kuliah, Edwin bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi di wilayah timur.

Proses mendapatkan pekerjaan itu sangat mengharukan, karena ibunya Pepy harus menjual warisan berharga almarhum suaminya yakni kalung dilehernya. Dengan berpesan ke Edwin agar ziarah ke makam ayahnya di Jakarta, Pepy merelakan kalung berharga itu dijual untuk biaya perjalanan.

Disertai dengan doa ibunya, Edwin berhasil diterima perusahaan telekomunikasi tersebut. Dua bulan setelah diterima, Edwin akhirnya benar-benar ditugaskan ke wilayah timur untuk pengembangan. Karirnya terus meningkat dan penghasilannya bisa membantu orang tuanya di Flores. Namun ia memutuskan mundur dan membangun bisnis sendiri bersama adiknya Matheus Paeceli Dela atau Tens.

Tens sendiri menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada dari beasiswa. Sementara anak ketiganya Yohanes Mayolis merampungkan kuliah di Universitas Sanata Darma Yogyakarta dan kini bekerja sebagai pegawai bank di Maumere.

“Tuhan sangat baik pada saya. Setiap doa saya dikabulkan oleh Tuhan. Saya tidak mau berhenti bersyukur atas semua ini. Papanya juga pasti sudah bahagia melihat ini,” demikian Pepy.

Petrosa Dua Ate merupakan salah satu dari 15 penerima penghargaan Apresiasi Orang Tua Hebat 2016 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Penghargaan diberikan pada akhir Agustus 2016 lalu.

*Adv

Artikel ini ditulis oleh: