Jakarta, Aktual.co — Masih ingatkah Anda mengenai kejadian gempa pada 30 September 2009 yang menghancurkan sebuah hotel bernama Ambacang di Sumatera Barat? Kejadian tersebut emmakan korban jiwa yang jumlahnya sangat banyak sekali. 
Tapi, tahukah Anda setelah gempa itu terjadi, ada kejadian aneh di gedung hotel tersebut. Ada banyak cerita mistis mengerikan yang kerap terdengar dan terlihat oleh masyarakat sekitar. Meski puing bangunan reruntuhan itu sudah dibersihkan dan bahkan sudah mulai pembangunan baru, tapi bagi warga Padang kawasan ini masih mengerikan, terutama di atas pukul 20.00 WIB.
Ada beberapa warga seperti para sopir dan tukang ojeg sekitar yang tertipu dengan kejadian tersebut, bahkan ada yang mendengar suara jeritan serta mobil yang bergoyang tanpa sebab. Dan yang lebih mengerikan lagi ada warga yang melihat mayat sedang berjalan kaki dengan kondisi tubuh yang tidak utuh. Warga setempat berpendapat jika itu roh para korban gempa yang bergentayangan. Rumor ini pun sontak menyebar dari mulut ke mulut.
Hotel Ambacang tersebut bertempatkan di lokasi strategis di jantung Kota Padang, tepatnya di simpang tiga, Jalan Bundo Kanduang, Pasar Ambacang dan Jalan Gereja. Jalur itu merupakan jalur sibuk di Kota Padang, karena beberapa angkutan kota melewati jalur tersebut dan kendaraan pribadi. Kawasan itu juga kerap dijadikan tempat nongkrong bagi kawula muda.
Suasana angker dan mistis akan terasa  jika melewati pada malam hari. Meski berada di pusat kota, namun kawasan itu sepi dari keramaian. Bahkan, para tukang ojek yang biasa mangkal di persimpangan jalan itu, kini sudah beralih ke Pasar Raya Padang di Kelurahan Parak Rumbio, Kecamatan Padang Selatan.
“Dulu saya mencari penumpang di depan Hotel Ambacang tapi sekarang tidak berani saya di sana sepi dan angker, sejak terjadi gempa dulu. Di sini kan banyak yang mati,” ujar Iswanto (35) tukang ojek yang mangkal di Bundaran Air Mancur Pasar Raya Padang
Iswanto melanjutkan, banyak sekali kejadian-kejadian aneh setelah pembersihan puing bangunan itu sampai sekarang.
Kawannya yang sesama tukang ojek bernama Fendi, pernah juga mengalami hal-hal yang aneh, dia melihat orang yang berlumuran darah di depan bekas Hotel tersebut sambil minta tolong. Kejadian terjadi pada Februari lalu, saat itu daerah gerimis dan remang-remang. 
“Kini Fendi tidak berani melewati jalan itu meski siang hari. Kini entah di mana dia sekarang, saya coba hubungi dia sudah mengojek di luar Padang,” kata Iswanto. Cerita itu diamini oleh teman Iswanto lainnya.
Tidak hanya cerita itu saja yang dialami oleh beberapa tukang ojeg di tengah masyarakat itu. Iswanto menceritakan, ada perempuan yang menumpang naik ojek kemudian berhenti di depan hotel tersebut. “Kata orang, saat itu tukang ojek bertanya pada perempuan itu, ‘Mau kemana?’ Lalu, perempuan itu menjawab, ‘Uda tangan awak tatingga di siko’ (bang, tangan saya tertinggal di sini). Ngeri berdiri bulu kudukku mendengar cerita itu,” ujar Iswanto.
Cerita dari para sopir angkot pun yang melintas di kawasan itu kerap terkecoh. Dikira ada manusia yang naik di depan bekas hotel Ambacang. Ternyata setelah naik penumpang tersebut hilang di tengah jalan.
Seorang pedagang wanita asongan yang nongkrong di depan bekas Hotel Ambacang tersebut mengiyakan cerita itu. Meski dia berjualan di depan bekas hotel tersebut, namun kalau sudah sore dia tidak berani lagi berjualan dan lebih memilih pulang.
“Banyak kejadian aneh di sini. Ada yang menjerit minta tolong, ada juga yang mencari bagian tubuhnya. Saya pernah lihat ada tiga mobil yang bergoyang sendiri, setelah diperiksa mobil itu berhenti bergoyang,” kata Nita (30)
Sampai saat ini kawasan sekitaran Hotel Ambacang tersebut sudah tidak ramai lagi dilintasi oleh kendaraan dan hanya dijaga dua sampai tiga orang personel dari Polisi Militer. Hotel Ambacang yang diapit tiga gedung, yaitu Bank BNI, Hotel Pangeran Cita, dan Bumi Minang, kini jika dilewati pada malam hari, bulu kuduk terasa merinding.