Jakarta, aktual.com – Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta menyelenggarakan Lomba Pidato Dakwah piala Gubernur DKI Jakarta tingkat SLTA se-DKI Jakarta di Gedung Graha mental spritual yang berlangsung selama dua hari, yaitu hari pertama Rabu, 27 November 2019 babak penyisihan dan hari kedua kamis 28 November 2019 yang merupakan babak final.

Peserta lomba pidato dakwah piala Gubernur tingkat SLTA se-DKI Jakarta ini diikuti oleh sekitar 120 siswa dan siswi dari beberapa sekolah yang tersebar di DKI Jakarta dan didukung oleh Syiar Da’i Institut, dan BAZNAS DKI Jakarta.

Ketua Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta, KH. Jamaluddin F. Hasyim merasa bangga kepada para peserta yang ikut lomba pidato dakwah dikarenakan kemampuannya di luar perkiraan, seperti ia sebutkan pada perlombaan tahun lalu

“Saya cukup bangga melihat kemampuan yang dimiliki oleh para peserta lomba, seperti yang kita lihat tahun lalu yang dimana semuanya adalah anak-anak SLTA, kalau anak santri itu sudah hal biasa bisa pidato karena ada jadwal muhadharah tiap minggunya,” ungkap Ketua KODI dalam sambutannya, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (29/11).

KODI DKI termasuk yang membidangi bidang dakwah, lanjutnya, sangat memprihatinkan kondisi-kondisi pemuda-pemuda dengan segala tantangan dan dinamikanya.

”Kaum milenial yang sekarang ini dikepung oleh banyak sekali kerusakan-kerusakan yang ada, kerusakan moral, kerusakan nilai kemudian kita saksikan juga bgaimana pergaulan bebas free seks dilakukan dikalangan sekolah, makin banyak para pelajar yang tidak perawan lagi, makin banyak minuman keras yang dikonsumsi makin banyak penggunaan narkoba yang semkain deras, kita tidak pungkiri itu, bahwa pihak eksternal di luar bangsa ini ingin agar generasi mudanya hancur dan rusak dan salah satu cara rusaknya adalah melalui pengaruh-pengaruh negatif tadi”, ungkap KH. Jamaluddin F. Hasyim

Menurut Ketua KODI DKI hal yang bisa dilakukan upaya yaitu mencegahnya adalah dengan menanamkan nilai moral menanamkan agama menanamkan budi pekerti kepada pelajar-pelajar

“Tentu saja ada cara untuk mengatasi ini yang bisa dilakukan upaya yaitu mencegahnya adalah dengan menanamkan nilai moral menanamkan agama menanamkan budi pekerti kepada pelajar-pelajar baik oleh guru, oleh lembaga-lembaga, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), ormas-ormas Islam”, ungkap bapak dua anak ini.

Lebih lanjut harapannya adalah keberadaan da’i-da’i pelajar ini bisa menjadi icon disekolahnya masing-masing dan karena mampu berdialog dan berkomunikasi lebih efektif dengan kaum milenial

“Kami yakin yang mampu berdialog dengan para pelajar adalah pelajar sendiri yang mampu berkomunikasi lebih efektif dengan kaum milenial ya kaum milenial sendiri, dan karena itu da’i yang berasal dari kalangan pelajar itu akan kita dorong terus agar semakin banyak para da’i yang lahir dari kalangan pelajar,” harap Ketua KODI DKI

Kemudian harapan dari Kepala Biro Dikmental Prov. DKI Jakarta, Bapak Hendra Hidayat, bahwa para peserta lomba ini menjadi harapan bangsa, garda terdepan bangsa, menjadi orang yang mampu membawa dan menebarkan kebajikan bagi semua

“Kami berharap para peserta lomba ini menjadi harapan bangsa, garda terdepan bangsa, menjadi orang yang mampu membawa dan menebarkan kebajikan bagi semua Islam yang rahmatan lil’alamin, tidak hanya untuk kita umat Islam tapi untuk semua dan kami berharap bahwa dakwah yang adik-adik sampaikan itu adalah dakwah yang menyejukkan”, tuturnya

Lebih lanjut harapan besar dari kepala Biro Dikmental adalah para peserta lomba ini mampu menyejukkan bangsa, dan mampu menyejukkan masyarakat melalui kemampuan dakwah

Adapun pemenang lomba pidato dakwah piala gubernur tingkat SLTA se-DKI Jakarta adalah juara I, Virgian Berlian dari SMA Negeri 57 Jakarta Barat, Juara II, Noviyanti Putri dari SMK Negeri 26 Jakarta Timur, Juara III, Kamal Bagus Utomo dari SMK Negeri 39 Jakarta Pusat, Juara harapan I, Nisa Qaulan Syadida dari SMA Plus Khadijah Jakarta Selatan, dan Juara harapan II dari SMA Negeri 107 Jakarta Timur atas nama, Syahrina Rahma Mukhtar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin