Ketua Umum Sekretariat Nasional Keris Indonesia Fadli Zon melihat pameran keris saat berlangsungnya Pameran Keris Nasional Mahakarya Keris Majapahit di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (4/5/2017). Sebanyak 100 keris yang ditempa di era Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 dipamerkan saat Pameran Keris Nasional Mahakarya Keris Majapahit di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fadli Zon, mengatakan dirinya mengoleksi salah satu warisan budaya Indonesia, keris. Tidak tanggung-tanggung, pusaka yang diakui dunia itu jumlahnya sampai ribuan.

“Kalau koleksi keris semuanya kalau tidak salah sih ada seribuan ya,” ujarnya di tengah peringatan Hari Keris Sedunia di Museum Pusaka, Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (4/5).

Menurutnya, keris merupakan sebuah hasil budaya yang memiliki keindahan yang tiada duanya. Terlebih, keris hanya dapat ditemukan di Indonesia saja karena merupakan produk budaya asli Indonesia.

“Benda budaya hasil dari garapan buatan dari nenek moyang kita yang indah. Saya jatuh cinta kepada keris itu pertama kepada fisiknya, keindahannya, pamornya, bentuknya, luar biasa gitu ya. Ini bentuk orisinal yang kalau di negara-negara lain kan ada pedang, kukery, atau macem-macem,” kata Fadli.

Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) ini menjelaskan, keindahan keris terletak pada liukan yang terdapat pada bilah keris atau luk. Selain itu, berbagai ornamen lain yang terdapat dalam keris menambah keindahan dan juga mempunyai filosofi tersendiri.

“Keris itu sangat indah. Itu seperti puisi, gitu ya,” ucapnya beranalogi.

Dalam perawatan koleksi keris miliknya, Fadli mengaku mendapatkan bantuan dari para kurator yang ahli dalam merawat keris. Hal ini dilakukannya sembari belajar supaya bisa merawat peninggalan nenek moyang tersebut secara baik.

“Saya minta kawan-kawan. saya juga terus belajar tapi juga ada kawan-kawan kurator nih Mas Basuki Dwi Yuwono, Pak Zaenal dan kawan-kawan yang lain. untuk merawatnya ya, kemudian mengklasifikasikan dan membuat katalog. sehingga ada deskripsi dari keris itu mulai dari dapurnya, jenisnya, pamornya, besinya, tangguh. tangguh itu eranya era kapan gitu,” bebernya.

“Jadi kita bisa identifikasi keris itu, ini keris pada zaman apa, zaman Majapahit kah zaman Mataram, Madura sepuh, atau zaman Kediri Singosari dsb. itu bisa kita lihat dari berbagai macam polanya bentuk dan sebagainya,” tambah Fadli.

Hobi mengoleksi keris diakuinya sudah dimulai sejak 20 tahun lalu. Dalam kesempatan tersebut, ia berharap para politikus dan pengusaha mulai berminat terhadap budaya keris. Sehingga bisa mempertahankan peninggalan nenek moyang tersebut agar lestari.

“Sejak mungkin 20 tahun yang lalu ya. mulai, dan saya kira mestinya kita harapkan lebih banyak orang Indonesia juga para tokoh-tokoh elit dari politik, pengusaha dan juga tokoh-tokoh lain kita harapkan juga mulai ikut mengoleksi. karena saya kira kalau bukan kita yang menghargai budaya kita, siapa lagi,” pungkasnya.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: