Jakarta, Aktual.com — Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) melakukan berbagai upaya untuk menjembatani berbagai kesenjangan dengan berbagai cara. Dan salah satunya melalui wadah ilmiah nasional, yaitu ‘Annual Scientific Meeting of Indonesian Heart Association (ASMIHA)’ yang saat ini menggelar Milad yang ke-25. Pertemuan tahun ini akan dihadiri oleh 1500 dokter baik kardiovaskular maupun umum se-Indonesia.

Dikatakan oleh Dr.Daniel Tobing, MD, FIHA, FasCC, FAPSC, FAPSIC, FESC, Ketua ASMIHA 2016, acara 25 tahun ASMIHA akan diadakan sharing melalui berbagai bentuk wadah diskusi, seperti simposium dan workshop dan diharapkan akan dapat menjawab tema ‘ASMIHA 2016’.

“ASMIHA ke-25 yang dihadiri sekitar 1500 dokter yang terdiri dari spesialis kardiovaskular, bedah jantung, penyakit dalam, syaraf, anak dan seminar lainnya serta dokter umum ini menjadi wadah berbagi ilmu dengan para ahli kardiovaskular baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sharing dilakukan melalui berbagai bentuk wadah diskusi, seperti simposium dan workshop dan diharapkan akan dapat menjawab tema ASMIHA 2016,” papar dokter Daniel kepada Aktual.com, dalam acara ’25 tahun ASMIHA’ di Ritz Carlton Jakarta, Jumat (15/04).

Di dalam kesempatan yang sama, Daniel menjelaskan bahwa terdapat kesenjangan yang dihadapi dalam bidang keilmuan. Serta, diperlukannya standarisasi keilmuan dalam layanan kardiovaskular.

“Sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia memiliki modalitas yang berbeda-beda dalam layanan kardiovaskular, termasuk di dalamnya kompetensi para dokter yang belum merata. Oleh karena itu, diperlukan adanya standarisasi keilmuan, dan salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui sharing tata laksana terbaru yang dilakukan secara berkelanjutan. Kami menyadari bahwa perubahan ‘guide line’ dalam bidang kardiovaskular terjadi sangat cepat, dalam kurun waktu 2-3 tahun dapat mengalami perubahan,” terang Daniel.

Menurut dokter Daniel, perubahan ini harus segera diinformasikan kepada seluruh dokter di layanan primer, sehingga kompetensi dokter umum dapat dipertahankan dan ditingkatkan secara merata di seluruh Tanah Air.

Selain itu, Daniel memaparkan bahwa pada acara 25 Tahun ASMIHA 2016, akan membahas berbagai inovasi terkait kardiovaskular.

“Inovasi dan studi-studi terkini juga akan dibahas dan didiskusikan dengan para pakar dalam ASMIHA 2016, misalnya mengganti katup tanpa operasi,tetapi dengan intervensi non bedah yaitu Transcatheter Aortic Heart Valve (TAVI) dan MITRAL CLIPS yang banyak dilakukan di Indonesia mulai tahun 2015, demikian pula upaya penutupan ‘apendiks atrium’ untuk mencegah stroke,” pungkas ia.

Artikel ini ditulis oleh: