Korea Utara, Aktual.com – Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistiknya ke Laut Jepang dari pelabuhan timurnya di Sinpo. Kementerian Pertahanan Korsel menyebut, rudal milik Korut tersebut terbang sekitar 60 km atau 40 mil.
Peluncuran terjadi bersamaan dengan malam kunjungan Presiden Cina Xi Jinling ke AS untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump. Keduanya akan membahas strategi mengendalikan program nuklir dan rudal milik Korut.
Berdasarkan BBC, Rabu (5/4), ini menjadi serangkaiam tes terbaru Korut dalam mengembangkan senjata nuklir. Padahal PBB telah melarang Korut untuk menguji coba rudal atau nuklir miliknya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, hal ini menjadi tahap baru dalam ancaman keamanan.
Diketahui pada bulan lalu, Korut telah menembakkan empat rudal balistik menuju Laut Jepang dari wilayah Tongchang-ri, dekat perbatasan Cina.
Namun jangan dikira AS dan Kore Selatan bakal tinggal diam. Untuk mengantisipasi hal ini, kedua negara sudah mengantisipasinya dengan penempatan sistem rudal anti rudal atau terminal high altitude area defense (THAAD) milik AS di Korea Selatan.
THAAD ini selain untuk menangkal serangan rudal balistik, juga didukung radar yang mampu mengendus kegiatan lawan hingga sejauh 2000 kilometer. Sehingga AS dan Korsel mampu mengantisipasi setiap gerak-gerik tentara Korut sejak detik pertama mempersiapkan rudak-rudal balistik mereka.
Kenyataan bahwa sistem rudal anti rudal jenis THAAD ini belum diketahui kemampuannya yang sesungguhynya dibandingkan dengan rudal anti rudal Patriot, justru semakin mengkhawatirkan buat Korut, melainkan juga Cina.
Meskipun THAAD ini lebih ditujukan untuk menangkal serangan rudal dari Korut, namun Cina pastinya menyadari bahwa hal itu juga ditujukan kepada Cina. Mengingat kemampuannya mengendus aktivitas militer pihak lawan hingga sejauh beribu-ribu kilometer.
Agaknya, rudal THAAD inilah yang akan membuat Presiden Donald Trump dalam posisi di atas angin, dalam pertemuan Kamis dan Jumat mendatang dengan Presiden Xi Jinping di Florida, Amerika Serikat.
[Agustina Permatasari/Hendrajit]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu